Wednesday, August 22, 2012

Teh untuk Bumil & Busui di Jepang

Info ini saya dapet dari seorang teman Nihonjin, plus tambahan dari wiki dan iro-iro (macam2) browsing. *Saking macem2nya sampai gak sempat terkutip sumbernya*.

Mudah2an bermanfaat buat para bumil (ibu hamil) dan busu (ibu mnyusui) yang ada di Jepang. Khususnya pecinta teh hijau dan kopi . Ternyata ada beberapa alternatif minuman pengganti teh hijau, yang manfaatnya gak kalah bagus, namun juga rendah kafein atau bahkan bebas kafein .

******

玄米茶 (Genmai-cha / Brown Rice Tea) ; Rendah Kafein


* Gambar dari: http://www.tea-grotto.com/shop/shop_categories

Terbuat dari kombinasi teh hijau dan genmai (jenis gandum berwarna coklat) yg dipanggang. Warna tehnya kekuningan. Rasanya ringan, kombinasi rasa segar daun teh hijau dan aroma gandum panggang.

Disebut juga popcorn-tea karena dalam prosesnya timbul pula letupan2 seperti halnya membuat popcorn. Dalam sejarahnya dulu, genmai-cha biasa diminum masyarakat kalangan bawah. Namun kini, semua segmen masyarakat sudah terbiasa menikmatinya.

Cara membuatnya yaitu panaskan air lebih dahulu, jangan sampai mendidih. Cukup sampai terlihat sedikit gelembung air muncul keatas, lalu matikan. Celupkan atau seduh tehnya selama 2-3 menit.

Komposisi teh hijau dalam genmai-cha kaya akan kandungan catechin/ tannin (polifenol yang ampuh sbg antioksidan). Catechin ini terekstrak paling optimal dalam air bersuhu 75-80 derajat C. Berikut adalah manfaat catechin:
anti oksidan, menghilangkan radikal bebas yang berbahaya dalam tubuh.
mengurangi kolesterol, menghambat pembentukan LDL (kolesterol jahat), meningkatkan jumlah HDL (kolesterol baik) dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.
mengurangi lemak, baik di sistem tubuh maupun sistem pencernaan. Catechin diketahui dapat terserap aliran darah hingga mencapai sel2 hati serta meningkatkan metabolisme lemak.
anti bakteri dan mensterilkan, khususnya untuk kuman dan bakteri.
antivirus, berkumur dgn teh hijau jepang terbukti bisa mencegah influenza dan demam umum, serta membantu memulihkan gejala influenza dan demam pada umumnya seperti tenggorokan gatal, batuk dan penyumbatan saluran napas.
mengurangi alergi, diakui catechin dapat mengurangi gejala alergi seperti gatal dan bersin2, shg dapat mengurangi alergi (alergi serbuk sari yg ada di udara, alergi yg sudah terbentuk, dan dermatitis).
perawatan mulut, secangkir teh sehabis makan mencegah pertumbuhan kuman penyebab penyakit dan halitosis (bau mulut) krn catechin sbg deodoran aktif dan jg mensterilkan.
mencegah cavities, catechin mencegah karang gigi makin meluas dgn menyeimbangkan enzim di area karang gigi. Dgn mengurangi asam2 berbahaya di dalam mulut yg dapat merusak lapisan gigi, catechin juga bekerja melindungi lapisan gigi.
Sedangkan kandungan gandum coklat pada genmai-cha ini adalah gandum utuh yg belum dikupas, sehingga banyak nutrisi penting didalamnya yg belum hilang, seperti thiamine, niacin, fosfor, zat besi, selain kaya serat dan minyak2 yang dibutuhkan. Gandum coklat juga mengandung sejumlah dosis vitamin B yg signifikan, yg dapat membantu melindungi dari toksin. Tambahan gandum coklat yang dipanggang ini juga membuat kondisi tubuh lebih basa.

麦茶 (Mugi-cha / Roasted Barley Tea) ; Bebas Kafein


* Gambar dari http://www.muso-intl.co.jp/english/beverages/Tea6.html

Mugi-cha bukan dibuat dari teh hijau, melainkan dari barley (sejenis gandum) yang dipanggang. Jenis teh ini juga populer di negara2 barat, sebagai minuman pengganti kopi karena aromanya yg memang mirip. Mugi-cha juga populer di Korea dan disebut boricha.

Di Jepang, mugi-cha biasa disajikan dingin di musim panas, dan sebaliknya pada musim dingin disajikan panas2. Penyajiannya bisa ditambahkan madu dan air lemon sesuai selera.

Orang Jepang percaya mugi-cha berkhasiat untuk membersihkan sistem tubuh, relaksasi dan mengurangi efek samping radiasi dan kemoterapi. Dari sebuah studi yg pernah dilakukan menunjukkan adanya indikasi mugi-cha juga bisa mengurangi stress.

ほうじ茶 (Houji-cha) ; Rendah Kafein


* Gambar dari http://www.hibiki-an.com/product_info.php/cPath/36/products_id/33

Terbuat dari daun yg sama dengan teh hijau jepang, namun berbeda dalam prosesnya. Houji-cha ini dipanggang dalam wadah porselen diatas arang. Karena pemanasan suhu tinggi, maka warnanya berubah dari hijau menjadi merah kecoklatan. Cita rasa vegetatif yg pada teh hijau standar juga menghilang, berganti cita rasa dan aroma mirip karamel. Proses pemanggangan juga menjadikan kadar kafein berkurang. Karena cita rasa yang ringan itulah, houji-cha populer dan disukai anak2 dan manula. Houji-cha biasa disajikan pada waktu makan atau setelah makan malam sebelum tidur.

Seperti halnya teh hijau pada umumnya, houji-cha jg mengandung senyawa catechin yg bermanfaat. Selain itu ada pula pyrazine, unsur khusus yg dihasilkan oleh karena proses pemanggangan tadi. Pyrazine adalah unsur aromatik organik yg bermanfaat melancarkan sirkulasi darah dan mencegah penyumbatan aliran darah. Sirkulasi darah yg lancar akan dapat menghangatkan tubuh dari dalam. Unsur aroma pada pyrazine juga bisa membuat rileks.

Secara tradisional, orang Jepang biasa mengelap kulit bayi dgn kain yg telah direndam dalam houji-cha untuk menjaga agar untukulit bayi tetap bersih dan lembut.

蕎麦茶 (Soba-cha) ; Bebas Kafein

* Gambar dari http://store.shopping.yahoo.co.jp/yamasho-soba/cha1.html

Terbuat dari soba alias japanese buckwheat (sejenis gandum) yg dipanggang. Rasanya agak mirip coklat dan kopi yg tidak pahit. Warna tehnya coklat keemasan dgn aroma kental kacang2an.



Soba dikenal kaya kandungan vitamin B yg bermanfaat sebagai anti oksidan alami, menghilangkan toksin tubuh, mengurangi gangguan pada peranakan/ kandungan, dan mengurangi kadar gula. Selain itu soba juga mengandung rutin, senyawa yg membantu kinerja pembuluh kapiler, mencegah tekanan darah tinggi, dan menstimulasi organ2.



Biasanya di beberapa tempat yg menjual mie soba di Jepang, soba-cha dihidangkan sebagai minuman penutup. Bahkan terkadang bisa jadi soba-cha malah dihidangkan dalam menu, yaitu sebagai kuah mienya. Kepengen coba bikin sendiri dirumah? Bisa dengan mudah kok browsing resepnya di internet ^^), seperti salah satu yg saya temukan disini.






No comments:

Post a Comment