Thursday, September 6, 2012

Di Arafah


Sebagaimana kita ketahui bahwa haji adalah wukuf di Arafah. Jadi inilah puncak dari ritual haji kita. Sudah selayaknya kita mempersiapkan dengan baik momen wukuf ini.

  • Persiapan kesehatan, usahakan jangan berlebihan dalam memforsir ibadah2 sunnah sebelum haji.  Misalnya thawaf sunnah. Pada musim haji, untuk bisa mengerjakan thawaf sunnah ini perlu energi yang besar. Mau thawaf agak cepat memang di lantai 1, tapi sangat penuh. Mau lebih santai thawafnya bisa di lantai 2&3, tapi waktu tempuhnya nya lebih lama. Kita sendiri yang bisa ukur kekuatan masing2, jaga stamina & kesehatan jangan sampai ambruk duluan sebelum puncak ibadah. Oh ya jika ingin thawaf yang agak longgar di lantai 1, bisa datang ke masjid sekitar waktu tahajud jam 1-2 dini hari. Itupun jika makin mendekati tanggal 8 Dhulhijjah, akan makin penuh juga setiap harinya. MashaAllah. Melihat kondisi demikian, cukuplah kita memperbanyak takbir dan tasbih daripada mengeluh. Membayangkan bahwa betapa jutaan orang datang hanya untuk mengharap wajah Allah, memperbanyak syukur bahwa atas kehendak Nya kita bisa menjadi salah seorang diantara tamu2 Allah tsb. 
  • Sehari sebelum tgl 8 Dzulhijjah, persiapkan pulsa dalam jumlah secukupnya, untuk mengantisipasi jika selama hari2 di Mina susah menemukan kios isi ulang. 
  • Tanggal 9 Dzulhijjah, jika kita sudah sampai di Arafah di pagi harinya, usahakan memanfaatkan waktu yg ada untuk berisitirahat dan tidur. Pengalaman saya dulu, rombongan jepang sampai di Arafah sekitar pukul 9 pagi. Bisa tidur dan istirahat 1-2 jam saja sudah sangat membantu. Ini dikarenakan ritual wukuf mulai start saat zawwal (setelah matahari condong ke barat) yaitu ketika masuk Dhuhur, sampai waktu maghrib. Waktu wukuf yang cuma sekitar 5 jam lebih ini sebisa mungkin dimanfaatkan sebaik-baiknya, dengan memperbanyak zikir & doa (baik doa pribadi, umum, titipan). Untuk mencegah kelelahan atau mengantuk selama wukuf, gunakan waktu yang ada sebelumnya untuk beristirahat. Menjelang Dhuhur kita bisa bangun, ambil air wudhu, dan minum kopi susu (disediakan di luar2 tenda). Saya yang ngga biasa minum kopi pun ikut2 minum :), sebagai ikhtiar menolak kantuk yang konon godaannya besar saat wukuf. 
  • Oh ya bagi ibu2 jangan tergoda untuk ngobrol selama waktu wukuf ya, sayang :).
  • Pelajari adab2 berdoa.
  • Sebelum wukuf sempat mendapat penjelasan dari ustad pembimbing kami saat itu (Ust. Jaelani), dikarenakan sebelumnya sebagian jamaah wanita ada yang mengeluhkan, merasa 'nelongso' kok seakan2 jamaah Jepang ini dibiarkan begitu saja, nggak dikasih bimbingan doa bersama2 sebagaimana jamaah2 lain. Memang saat itu akan banyak kita dapati di tenda2 tetangga kita dimana mereka dipandu berdoa bersama2 secara berjamaah, bahkan pakai pengeras suara. Penjelasan ustad saat itu adalah, bahwa ketika wukuf adalah waktu dimana Allah turun ke langit dunia, membanggakan dan memuji ke atas malaikat2 Nya terhadap hamba2 Nya yang sedang berdoa dan berwukuf. Istimewanya Islam adalah kita bisa langsung memohon & meminta kepada Rabb kita tanpa perantara, bahkan doa berjamaah itu sebenarnya tidak ada tuntunannya pernah dilakukan oleh Nabi SAW & para sahabat. Apalagi jika memakai pengeras suara, yang ada malah mengganggu jamaah lainnya. Beliau juga menjelaskan amalan2 saat wukuf seperti menjamak Dhudhur & Asar, zikir yang paling utama, adab2 berdoa, juga dibolehkannya berdoa dengan bahasa masing2. Yang inshaAllah jika berdoa dengan bahasa sendiri yang kita pahami akan bisa lebih khusyuk, daripada mengamini doa bersama2 dalam bahasa Arab, tapi kita sendiri tidak tahu maknanya. 

No comments:

Post a Comment