tag:blogger.com,1999:blog-68122833084517664792024-03-12T16:52:59.121-07:00My place to keepNotes & Scrapbook EkaEka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.comBlogger111125tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-72811489470057883772013-05-28T22:57:00.001-07:002013-05-28T23:08:42.300-07:00Pindahan: Unlock iPhone & Jasa Perusahaan PindahanKarena beberapa teman sudah nanyain hal yang sama, akhirnya terpikir untuk dituliskan juga disini sekalian. Semoga bermanfaat ๐<div><br></div><div><b>Unlock iPhone 4s dan iphone 5</b></div><div>Pakai <b>rsim7 </b>atau <b>rsim8 </b>(keduanya bisa). Bisa dibeli online di amazon jp, rakuten jp, atau yahoo auction jp. Nanti di indonesia tinggal beli perdana nanocard-nya. Untuk detail cara penggunaannya, bisa dilihat di website <span style="font-family: Helvetica; font-size: 15px; line-height: 19px; white-space: nowrap; -webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.292969); -webkit-composition-fill-color: rgba(175, 192, 227, 0.230469); -webkit-composition-frame-color: rgba(77, 128, 180, 0.230469); ">http://www.rsim5.com/index.htm</span></div><div>Setelah di unlock, iphone masih bs diupdate ios seperti biasanya. Ga ada perubahan seperti kalo pake jailbreak. Untuk pasang sim cardnya memang agak tricky. Kalau ga pas, akan keluar tulisan "<i>no card"</i>. Tapi ga masalah, bisa diulang lagi kok. </div><div><br></div><div><b>Jasa Moving Company</b></div><div>Setelah menghubungi beberapa perusahaan pindahan, tinggal 2 pilihan tersisa yaitu <b>Crown line </b>dan <b>Shipmates </b>(jazaakillah khair Uni Dayang tetanggaku sayang atas infonya ๐). Keduanya pilihan yang paling ekonomis diantara lainnya. Saat itu Shipmates menawarkan harga yang lebih murah dibanding Crown Line. Akan tetapi dengan beberapa pertimbangan berikut, akhirnya pilihan jatuh ke Crown Line:</div><div><br></div><div>๐ฑCrown Line menawarkan door to door. Kalau Shipmates hanya sampai Surabaya. Lalu akan dialihkan ke pihak ketiga.</div><div>๐ฑCrown Line punya cabang di Surabaya</div><div>๐ฑKarena saya bawa sepeda listrik, dari Crown Line mereka yang akan mengurusi packaging sepeda, sudah termasuk harga yang ditawarkan. Sementara Shipmates, untuk packaging sepeda masih harus membayar lagi. Itupun mereka meminta supaya dipreteli bagian2 tertentu. Tentu saja karena ini sepeda listrik, kami ga berani ambil resiko, kalo terjadi apa2, di Indonesia nggak ada yang jual spareparts-nya. </div>Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-51527436117562904002013-04-25T16:14:00.001-07:002013-04-25T16:21:51.451-07:00Doa ketika ditimpa musibahSaat ditimpa musibah, bersabarlah kemudian panjatkan doa. Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam mengajarkan pada kita doa2 tertimpa musibah yang diriwayatkan dalam beberapa hadis. Salah satunya adalah doa dibawah ini yang diamalkan oleh Ummu Salamah. Ummu Salamah pernah mendengar Abu Salamah menceritakan doa ini, yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam. Kemudian Ummu Salamah pun menghafalnya. Dan ketika ditimpa musibah berpulangnya Abu Salamah, maka Ummu Salamah pun mengucapkannya. Meskipun dalam hati beliau saat itu sempat meragukan, apakah ada pengganti yang lebih baik dari Abu Salamah. Dan ternyata setelah masa iddah beliau selesai, beliau dilamar oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam. <br />
<br />
***<br />
Ummu Salamah radhiyallahu โanha mengisahkan, โPada suatu hari suamiku Abu Salamah kembali dari Rasulullah shallallahu โalaihi wa salam. Ia berkata, โSaya telah mendengar dari Rasulullah shallallahu โalaihi wa salam suatu perkataan yang membuat aku begitu gembira. Beliau bersabda: โTidaklah sebuah musibah menimpa seorang pun dari kaum muslimin lalu ia beristirjaโ (mengucapkan innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiโun) saat tertimpa musibah tersebut, kemudian ia mengucapkan:<br />
<br />
ุงููููู ูู ุฃูุฌูุฑูููู ููู ู ูุตููุจูุชููุ ููุงุฎููููู ููู ุฎูููุฑูุง ู ูููููุง<br />
<br />
โYa Allah berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku, dan berilah aku ganti yang lebih baik daripada musibah yang telah menimpa.โ Melainkan doa itu akan terlaksana.โ<br />
<br />
Ummu Salamah melanjutkan ceritanya, โMaka aku pun menghafalkan doa tersebut dari Abu Salamah. Ketika Abu Salamah meninggal, aku pun mengucapkan innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiโun dan membaca doa:<br />
<br />
ุงููููู ูู ุฃูุฌูุฑูููู ููู ู ูุตููุจูุชููุ ููุงุฎููููู ููู ุฎูููุฑูุง ู ูููููุง<br />
<br />
โYa Allah berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku, dan berilah aku ganti yang lebih baik daripada musibah yang telah menimpa.<br />
<br />
Aku kemudian bertanya-tanya dalam hati, โDari mana saya mendapatkan ganti yang lebih baik daripada suamiku Abu Salamah?โ<br />
<br />
Ketika masa โiddah saya telah habis, Rasulullah shallallahu โalaihi wa salam meminta izin bertemu denganku. Saat itu aku sedang menyamak kulit, maka aku pun segera mencuci tanganku dan member izin beliau bertamu. Saya meletakkan sebuah bantal dari kulit yang diisi oleh serabut. Beliau duduk di atas bantal itu dan melamarku.<br />
<br />
Setelah beliau selesai berbicara, saya pun berkata, โWahai Rasulullah, bukannya saya tidak ingin dengan Anda. Namun saya ini seorang wanita yang sangat pencemburu. Saya khawatir Anda akan melihat dariku perkara yang justru menyebabkan Allah menyiksaku karenanya. Saya juga wanita yang telah berumur tua. Lebih dari itu saya punya banyak anak.โ<br />
<br />
Maka Rasulullah shallallahu โalaihi wa salam menjawab, โPerkara cemburu yang engkau sebutkan tadi, maka Allah akan menghilangkannya darimu. Perkara usiamu yang telah tua, aku pun mengalami hal yang sama denganmu. Sedangkan perkara banyaknya anakmu, maka anak-anakmu adalah anak-anakku juga.โ<br />
<br />
Ummu Salamah berkata, โJika begitu, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Rasulullah shallallahu โalaihi wa salam.โ<br />
<br />
Rasulullah shallallahu โalaihi wa salam akhirnya menikahi Ummu Salamah.<br />
<br />
Ummu Salamah berkata, โAllah Taโala telah menggantikan Abu Salamh untukku dengan orang yang lebih baik, yaitu Rasulullah shallallahu โalaihi wa salam.โ(HR. Ahmad no. 16344 dan Yaโqub bin Sufyan al-Fasawi dalam al-Maโrifah wa at-Tarikh) <br/><br/><div class="separator"style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIkasmww_4ftG3RQqvn_uHxKQwRVDV037WXb4hlZYKkvPNE67Pr5MhCeCPSMtXp_1Ei8sM3T_QDtKOG9y6JtYUa498eO-D94Tp1UhP6Cgqz4tYuDI4iCyjOk1CIgbdih6rqkZexvBrOqfC/s640/blogger-image--724594176.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIkasmww_4ftG3RQqvn_uHxKQwRVDV037WXb4hlZYKkvPNE67Pr5MhCeCPSMtXp_1Ei8sM3T_QDtKOG9y6JtYUa498eO-D94Tp1UhP6Cgqz4tYuDI4iCyjOk1CIgbdih6rqkZexvBrOqfC/s640/blogger-image--724594176.jpg" /></a></div>Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-49521949334767829092012-10-11T02:58:00.001-07:002012-10-11T02:58:39.503-07:00Rangkuman Catatan Perjalanan Diary Haji Japan 2011Ringkasan dari catatan pengalaman berangkat haji dari Jepang yang dirangkum dari postingan yang berlabel Diary Haji Japan 2011:<br />
<br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/travel-haji-di-jepang.html" target="_blank">Travel haji di Jepang</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/prosedur-daftar-haji-di-jepang.html" target="_blank">Prosedur daftar haji di Jepang</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/milis-haji-kmii-jepang.html" target="_blank">Milis haji KMII Jepang</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/vaksinasi-health-certificate.html" target="_blank">Vaksinasi & health certificate</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/uang-saku.html" target="_blank">Uang saku</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/tempat-tukar-uang-di-japan.html" target="_blank">Tempat tukar uang di Jepang</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/list-perlengkapan.html" target="_blank">List perlengkapan</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/seputar-obat-penunda-haid-untuk-haji.html" target="_blank">Seputar obat penunda haid untuk haji</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/hp-kartu-telepon.html" target="_blank">HP dan kartu telepon</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/fasilitas-di-mekkah.html" target="_blank">Fasilitas di Mekkah</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/fasilitas-di-madinah.html" target="_blank">Fasilitas di Madinah</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/hadhyu-qurban-untuk-haji.html" target="_blank">Hadhyu (qurban untuk haji)</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/pembelian-air-zamzam.html" target="_blank">Pembelian air zamzam</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/laundry-cuci-baju.html" target="_blank">Laundry & cuci baju</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/tips-selama-di-tanah-suci.html" target="_blank">Tips selama di tanah suci</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/panduan-manasik.html" target="_blank">Panduan manasik</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/di-arafah.html" target="_blank">Di Arafah</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/di-mina.html" target="_blank">Di Mina</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/rawatib-atau-tidak.html" target="_blank">Rawatib atau tidak?</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/masjid-nabawi-raudah.html" target="_blank">Raudhoh & masjid Nabawi</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/seputar-oleh2.html" target="_blank">Seputar oleh2</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/kirim-oleh2-pakai-ems.html" target="_blank">Kirim oleh2 pakai EMS</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/meninggalkan-keluarga.html" target="_blank">Meninggalkan keluarga</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/melepas-asi-selama-haji.html" target="_blank">Melepas ASI selama haji</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/relaktasi-pasca-haji.html" target="_blank">Relaktasi pasca haji</a><br />
<br />
Dan berikut adalah bekal ilmu lain yang perlu dipelajari selain tatacara manasik haji:<br />
<br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/seputar-wudhu-definisi-keutamaan-hal2.html" target="_blank">Wudhu, definisi, keutamaan dan hal2 yang disunnahkan</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/tata-cara-wudhu.html" target="_blank">Tata cara wudhu</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/wudhu-di-kondisi-terbatas-mengusap-khuf.html" target="_blank">Wudhu di kondisi terbatas: mengusap khuf & mengusap jilbab</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/seputar-shalat-di-kendaraan.html" target="_blank">Seputar shalat di kendaraan</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/adab-menuju-ke-masjid.html" target="_blank">Adab menuju ke masjid</a><br />
<a href="http://tazarale.blogspot.jp/2012/09/tanah-suci.html" target="_blank">Tanah suci</a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-56491667912769958482012-09-26T02:53:00.000-07:002012-10-11T05:54:29.008-07:00Yasir Qadhi LecturesSecara ga sengaja ngeliat video syaikh Yasir Qadhi ini di tautan teman di facebook.. terus jadi ngefans deh. Masha Allah bagus penyampaiannya, wawasannya luas.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/vJ00DxfzgKM?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
<br />
Dan ternyata ada <a href="https://www.facebook.com/yasir.qadhi" target="_blank">Facebook Pagenya</a>, disitu lebih banyak lagi lectures2 bermutu yang dishare disana...Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-60012562672980542852012-09-11T15:31:00.000-07:002012-09-11T15:31:29.511-07:00Tanah Suci<span style="color: cyan;">BARANG TEMUAN DI MEKKAH TIDAK BOLEH DIMILIKI</span><br /><br />Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin<br /><br />Pertanyaan<br />Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah saya boleh mengambil barang yang hilang di Mekkah dan membawanya lalu mengumumkan di tempat saya tinggal? Ataukah yang wajib atas saya memberitahukannya di pintu-pintu masjid, pasar dan lainnya di Mekkah al-Mukarramah?<br /><br />Jawaban<br />Barang temuan di Mekkah secara khusus tidak halal diambil kecuali oleh orang yang akan mengumumkannya atau menyerahkan kepada pihak berwenang yang mengurusi harta seperti itu. Sebab Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :<br /><br />โDan tidak halal mengambil barang temuan di Mekkah kecuali orang yang akan mengumumkannyaโ<br /><br />Adapun hikmah dibalik itu adalah, bahwa barang yang hilang jika masih di tempatnya maka boleh jadi pemiliknya akan kembali kepada tempat tersebut dan akan mendapatkannya. Atas dasar ini, kami mengatakan kepada saudara penanya, bahwa kamu wajib mengumumkannya di Mekkah al-Mukarramah di tempat ditemukannnya barang dan sekitarnya, seperti di pintu-pintu masjid dan tempat-tempat berkumpulnya manusia. Dan jika tidak, maka serahkanlah barang tersebut kepada para petugas yang khusus menangani barang hilang atau yang lainnya.<br />
<br />
<br />
<br /><br />
<span style="color: cyan;">MEMOTONG POHON DI TANAH SUCI</span><br /><br />Oleh: Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin<br /><br />Pertanyaan<br />Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Apa yang wajib dilakukan orang yang memotong pohon di tanah suci? Dan apa batas-batas tanah suci?<br /><br />Jawaban<br />Siapa yang memotong pohon besar di Mekkah maka dia wajib menyembelih unta, dan jika pohonnya kecil wajib menyembelih kambing. Sedangkan kesalahan karena mencabut rumput maka ditentukan nilainya oleh hakim. Tetapi diperbolehkan memotong dahan yang menjulur ke jalan dan mengganggu orang yang lewat. Sebagaimana juga boleh memotong tumbuhan yang di tanam manusia.<br /><br />Adapun batas-batas tanah haram adalah telah maklum. Di mana pada batas akhirnya terdapat rambu-rambu jelas yang terdapat di jalan-jalan, seperti yang terdapat di antara Muzdalifah dan Arafah, di jalan ke Jeddah dekat Al-Syumaisi, di Hudaibiyah dan lain-lain.<br />
<br />
<span style="color: cyan;"><br /></span>
<span style="color: cyan;">BURUNG MERPATI DI TANAH SUCI TIDAK MEMPUNYAI KELEBIHAN ATAS BURUNG MERPATI DI TEMPAT LAIN</span><br /><br />Oleh: Lajnah Daโimah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta<br /><br />Pertanyaan.<br />Lajnah Daโimah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta ditanya : Seseorang yang haji mengatakan bahwa burung merpati di Madinah jika telah dekat waktunya untuk mati, maka dia pergi ke Mekkah dan membelah langit di atas Kaโbah sebagai perpisahan kepadanya, kemudian mati setelah terbang beberapa mil. Apakah demikian ini benar ataukah tidak, mohon penjelasan?<br /><br />Jawaban.<br />Burung merpati Madinah, bahkan burung merpati Mekkah, tidak mempunyai keistimewaan khusus atas burung merpati lainnya. Hanya saja dilarang menjadikan burung merpati di tanah suci sebagai buruan atau mengusirnya bagi orang yang sedang ihram haji atau umrah, bahkan bagi orang yang tidak sedang ihram, jika burung merpati berada di Mekkah atau di Madinah. Tapi jika keluar dari kedua tanah suci, maka boleh menangkapnya dan menyembelihnya bagi orang yang tidak ihram haji atau umrah berdasarkan firman Allah.<br /><br />โArtinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihramโ [Al-Maโidah : 95]<br /><br />Dan Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda.<br /><br />โArtinya : Sesungguhnya Allah memuliakan kota Mekkah, maka tidak halal bagi seseorang sebelumku dan juga setelahku. Sesungguhnya dia halal bagiku sesaat dari waktu siang. Tidak boleh dicabut tanamannya, tidak boleh dipotong pohonnya dan tidak boleh diusir binatang buruannyaโ [HR Bukhari]<br /><br />Dan dalam hadits lain Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda.<br /><br />โArtinya : Sesungguhnya Nabi Ibrahim memuliakan Mekkah dan aku memuliakan Madinah. Tidak boleh dipotong pohonnya dan tidak boleh diburu binatang buruannyaโ [HR Muslim]<br /><br />Maka barangsiapa yang menyatakan bahwa burung merpati mana pun yang di Madinah jika dekat ajalnya terbang ke Mekkah dan melintas di atas Kaโbah, maka dia orang bodoh yang mendalihkan sesuatu tanpa dasar yang shahih. Sebab ajal (kematian) tidak ada yang mengetahuinya melainkan Allah. Firman-Nya.<br /><br />โArtinya : Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi manapun dia akan matiโ [Luqman ; 34]<br /><br />Sedangkan perpisahan dengan Kaโbah adalah dengan melakukan thawaf di sekelilingnya, dan itupun bagi orang haji dan umrah. Maka menyatakan bahwa burung merpati mengetahui ajalnya dan berpamitan ke Kaโbah dengan terbang di atasnya adalah suatu dalil yang bohong dan tidak akan berani melakukannya kecuali orang bodoh yang membuat kebohongan kepada Allah dan kepada hamba-hambaNya.<br /><br />Dan kepada Allah kita mohon pertolongan. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhamamd, keluarga dan shahabatnya.<br />
<br />[Disalin dari Buku Fatwa-Fatwa Haji dan Umrah oleh Ulama-Ulama Besar Saudi Arabia, Penyusun Muhammad bin Abdul Aziz Al-Musnad, terbitan Pustakan Imam Asy-Syafi'i. Penerjemah H.Asmuni Solihan Zamakhsyari Lc]<br />
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-89099645130671167712012-09-08T22:56:00.000-07:002012-09-08T23:00:28.906-07:00Adab Menuju ke Masjid<i>* Sumber: carasholat.com & muslim.or.id</i><br />
<br />
Berikut di antara beberapa adab yang perlu diperhatikan seorang muslim ketika hendak melakukan shalat berjamaah di masjid :<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Memilih Pakaian yang Bagus, Sopan, Suci.</span><br />
Hendaknya kita memilih pakaian yang bagus saat pergi ke masjid. Allah tidak hanya memerintahkan kita untuk sekedar memakai pakaian yang menutup aurat, akan tetapi memerintahkan pula untuk memperbagus pakaian, lebih-lebih lagi ketika akan pergi ke masjid. Allah Taโala berfirman<br />
ููุง ุจูููู ุขุฏูู ู ุฎูุฐููุงู ุฒููููุชูููู ู ุนููุฏู ููููู ู ูุณูุฌูุฏู<br />
โHai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.โ (Al Aโraf: 31).<br />
Dari ayat ini dapat diambil pelajaran bahwa kita dianjurkan untuk berhias ketika shalat, lebih-lebih ketika hari jumat dan hari raya. Termasuk dalam hal ini memakai parfum bagi laki-laki.<br />
Namun sekarang banyak kita jumpai kaum muslimin yang ketika pergi ke masjid hanya mengenakan pakaian seadanya padahal ia memiliki pakaian yang bagus. Bahkan tidak sedikit yang mengenakan pakaian yang penuh gambar atau berisi tulisan-tulisan kejahilan. Akibatnya, mau tidak mau orang yang ada dibelakangnya akan melihat dan membacanya sehingga mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan shalat.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Adab Ke Masjid Bagi Wanita</span><br />
Jika seorang wanita hendak pergi ke masjid, ada beberapa adab khusus yang perlu diperhatikan :<br />
Meminta izin kepada suami atau mahramnya<br />
Tidak menimbulkan fitnah<br />
Menutup aurat secara lengkap<br />
Tidak berhias dan memakai parfum<br />
Abu Musa radhiyallahuโanhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:<br />
ยซ ููููู ุนููููู ุฒูุงููููุฉู ููุงููู ูุฑูุฃูุฉู ุฅูุฐูุง ุงุณูุชูุนูุทูุฑูุชู ููู ูุฑููุชู ุจูุงููู ูุฌูููุณู ูููููู ููุฐูุง ููููุฐูุง ููุนูููู ุฒูุงููููุฉู ยป.<br />
โSetiap mata berzina dan seorang wanita jika memakai minyak wangi lalu lewat di sebuah majelis (perkumpulan), maka dia adalah wanita yang begini, begini, yaitu seorang wanita pezinaโ. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib 2019).<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Berwudhu dari Rumah.</span><br />
Sebelum pergi ke masjid, hendaknya berwudhu sejak dari rumah, sebagaimana diterangkan oleh Nabi shallallahu โalaihi wa sallam.<br />
ู ููู ุชูุทููููุฑู ููู ุจูููุชููู ุซูู ูู ู ูุดูู ุฅูููู ุจูููุชู ู ููู ุจููููุชู ุงูููู ููููููุถููู ููุฑููุถูุฉู ู ููู ููุฑูุงุฆูุถู ุงูููู ููุงููุชู ุฎูุทูููุชูุงูู ุฅูุญูุฏูุงููู ูุง ุชูุญูุทูู ุฎูุทููุฆูุฉู ููุงููุฃูุฎูุฑูู ุชูุฑูููุนู ุฏูุฑูุฌูุฉู<br />
โBarangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya.โ (HR. Muslim 1553)<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Membaca Doa Keluar Rumah</span><br />
Di antara doa yang disyariatkan adalah<br />
ุจูุณูู ู ุงูููููู ุชููููููููุชู ุนูููู ุงููููููุ ููุง ุญููููู ููููุง ูููููุฉู ุฅููููุง ุจูุงูููููู<br />
Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.<br />
<br />
Membaca doa ini ketika keluar rumah memiliki keutamaan besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis Anas bin Malik radhiyallahu โanhu, bahwa Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,โApabila ada orang yang keluar dari rumahnya, kemudian dia membaca doa di atas, dikatakan kepadanya:<br />
ููุฏููุชูุ ูููููููุชูุ ูููููููุชู<br />
โKamu diberi petunjuk, kamu dicukupi, dan kamu dilindungiโ<br />
maka setan-setanpun berteriak. Kemudian ada salah satu setan yang berkata kepada lainnya: โBagaimana mungkin kalian bisa menggoda orang yang sudah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.โ (HR. Abu Daud, Turmudzi dan dishahihkan Al-Albani)<br />
<br />
Keterangan:<br />
1. Doa ini sangat ringkas, mudah dibaca, namun keutamannya besar<br />
2. Tidak dijumpai riwayat yang menganjurkan mengangkat tangan ketika membaca doa ini.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Gunakan sandal atau alas kaki lainnya dengan mendahulukan kaki kanan.</span><br />
Dari Aโisyah radhiyallahu โanha, beliau mengatakan,<br />
ููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุนูุฌูุจููู ุงูุชููููู ููููุ ููู ุชูููุนููููููุ ููุชูุฑูุฌููููููุ ููุทููููุฑูููุ ููููู ุดูุฃููููู ููููููู<br />
โNabi shallallahu โalaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.โ (HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya)<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Berjalan menuju masjid dengan tenang</span><br />
Dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,<br />
ุฅุฐุง ุณู ุนุชู ุงูุฅูุงู ุฉ ูุงู ุดูุง ุฅูู ุงูุตูุงุฉ ูุนูููู ุงูุณูููุฉ ูุงูููุงุฑุ ููุง ุชูุณุฑุนูุง<br />
โApabila kalian mendengar iqamah, berjalanlah menuju shalat dan kalian harus tenang, dan jangan buru-buruโฆโ (HR. Bukhari & Muslim)<br />
Di samping itu, dengan berjalan tenang, kita akan mendapatkan banyak pahala. Karena setiap langkah kaki kita dicatat sebagai pahala dan menghapus dosa.<br />
Di antara hikmah larangan terburu-buru ketika shalat, agar kita tidak ngos-ngosan ketika melaksanakan shalat. Nafas tersengal-sengal ketika shalat, bisa menyebabkan shalat kita menjadi sangat terganggu.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Membaca doa menuju masjid</span><br />
Ketika hendak menuju masjid, dianjurkan membaca :<br />
ุงููููููู ูู ุงุฌูุนููู ููู ููููุจูู ูููุฑูุง ููููู ุจูุตูุฑูู ูููุฑูุง ููููู ุณูู ูุนูู ูููุฑูุง ููุนููู ููู ููููู ูููุฑูุง ููุนููู ููุณูุงุฑูู ูููุฑูุง ููููููููู ูููุฑูุง ููุชูุญูุชูู ูููุฑูุง ููุฃูู ูุงู ูู ูููุฑูุง ููุฎูููููู ูููุฑูุง ููุงุฌูุนููู ููู ูููุฑูุง<br />
โAllahummajโal fii qolbi nuura wa fii bashari nuura wa fii samโi nuura wa โan yamiinihi nuura wa โan yasaarii nuura wa fauqi nuura wa tahti nuura wa amaami nuura wa khalfi nuura wajโal lii nuura (Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya dari belakangku, dan jadikanlah untukku cahayaโ (H.R Muslim 763).<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Sesampainya di masjid, lepas sandal dengan mendahulukan kaki kiri.</span><br />
Sunah ini dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,<br />
ุฅูุฐูุง ุงููุชูุนููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููููุจูุฏูุฃู ุจูุงููููู ููููุ ููุฅูุฐูุง ุฎูููุนู ููููููุจูุฏูุฃู ุจูุงููููุณูุฑูู<br />
โApabila kalian memakai sandal, mulailah dengan kaki kanan, dan jika melepas, mulailah dengan kaki kiri.โ (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan Al-Albani)<br />
Agar Anda tetap bisa masuk masjid dengan kaki kanan, setelah melepas sandal, kaki jangan langsung diinjakkan ke lantai masjid, tapi diinjakkan dulu ke tanah atau ke sandal kiri yang sudah dilepas. Kemudian naiklah ke lantai masjid dengan kaki kanan.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Masuk masjid mendahulukan kaki kanan.</span><br />
Dari Aโisyah radhiyallahu โanha, beliau mengatakan:<br />
ููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุนูุฌูุจููู ุงูุชููููู ููููุ ููู ุชูููุนููููููุ ููุชูุฑูุฌููููููุ ููุทููููุฑูููุ ููููู ุดูุฃููููู ููููููู<br />
โNabi shallallahu โalaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.โ (HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya)<br />
Para ulama mengatakan, semua kegiatan yang baik, dianjurkan mendahulukan bagian tubuh yang kanan. Termasuk dalam hal ini adalah mendahulukan kaki kanan ketika masuk masjid.<br />
Anas bin Malik radhiyallahu โanhu, mengatakan,<br />
ู ู ุงูุณูุฉ ุฅุฐุง ุฏุฎูุช ุงูู ุณุฌุฏ ุฃู ุชุจุฏุฃ ุจุฑุฌูู ุงููู ููุ ูุฅุฐุง ุฎุฑุฌุช ุฃู ุชุจุฏุฃ ุจุฑุฌูู ุงููุณุฑู<br />
โTermasuk ajaran Nabi shallallahu โalaihi wa sallam, ketika anda masuk masjid, anda mendahulukan kaki kanan dan ketika keluar anda mendahulukan kaki kiri.โ (HR. Hakim, beliau shahihkan dan disetujui Ad-Dzahabi)<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Berdoa ketika masuk masjid</span><br />
Ada banyak doa yang diajarkan Nabi shallallahu โalaihi wa sallam. Dan sekali lagi, sikap yang tepat adalah diamalkan semuanya. Berikut beberapa doa ketika masuk masjid,<br />
<br />
ุจูุณูู ู ุงููููุ ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณูููุงูู ู ุนูููู ุฑูุณูููู ุงูููู<br />
โBismillah, shalawat dan salam untuk Rasulillah.โ (HR. Ibnu Sunni, Abu Daud, dan dishahihkan Al-Albani)<br />
<br />
ุงููููููู ูู ุงููุชูุญู ููู ุฃูุจูููุงุจู ุฑูุญูู ูุชููู<br />
โYa Allah, buka-kanlah pintu rahmatmu untukku.โ (HR. Muslim)<br />
<br />
ุฃูุนููุฐู ุจูุงูููููู ุงููุนูุธููู ูุ ููุจูููุฌููููู ุงููููุฑููู ูุ ููุณูููุทูุงูููู ุงููููุฏููู ูุ ู ููู ุงูุดููููุทูุงูู ุงูุฑููุฌููู ู<br />
โAku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang Mulia, dengan kekuasan-Nya yang langgeng, dari godaan setan yang terkutuk.โ<br />
<br />
Untuk doa terakhir ini, terdapat keutamaan khusus:<br />
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu โanhuma, bahwa Nabi shallallahu โalaihi wa sallam ketika masuk masjid, beliau membaca doa di atas. Kemudian beliau bersabda,<br />
ููุฅูุฐูุง ููุงูู: ุฐููููู ููุงูู ุงูุดููููุทูุงูู: ุญูููุธู ู ููููู ุณูุงุฆูุฑู ุงููููููู ู<br />
โJika orang membaca doa ini, maka setan berteriak, โOrang ini dilindungi dariku sepanjang hari.โโ (HR. Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Shalat tahiyatul masjid jika masih memungkinkan.</span><br />
Nabi shallallahu โalaihi wa sallam berpesan,<br />
ููุฅูุฐูุง ุฏูุฎููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุงููู ูุณูุฌูุฏูุ ููููุง ููุฌูููุณู ุญูุชููู ููุฑูููุนู ุฑูููุนูุชููููู<br />
โApabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai shalat dua rakaat.โ (HR. Muslim)<br />
Itulah shalat tahiyatul masjid.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Mendekati sutrah</span><br />
Nabi shallallahu โalaihi wa sallam berpesan,<br />
ุฅูุฐูุง ุตููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููููุตูููู ุฅูููู ุณูุชูุฑูุฉู ููููููุฏููู ู ูููููุง<br />
โApabila kalian hendak shalat, laksanakanlah dengan menghadap ke sutrah, dan mendekatlah ke sutrah.โ<br />
Sutrah bisa berupa tembok, tiang, atau benda-benda lainnya.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Menjawab panggilan azan</span><br />
Ketika mendengar adzan, dianjurkan untuk menjawab adzan. Rasulullah shallallahu โalihi wa sallam bersabda:<br />
ุฅูุฐูุง ุณูู ูุนูุชูู ู ุงููููุฏูุงุกู ููููููููููุง ู ูุซููู ู ูุง ูููููููู ุงููู ูุคูุฐูููู<br />
โApabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muadzin.โ (HR. Bukhari 611 dan Muslim 846)<br />
<br />
Ketika muadzin sampai pada pengucapan hayโalatani yaitu kalimat{ ุญูููู ุนูููู ุงูุตููููุงุฉู, ุญูููู ุนูููู ุงููููููุงุญู} disenangi baginya untuk menjawab dengan hauqalah yaitu kalimat { ูุงู ุญููููู ููููุง ูููููุฉู ุฅููููุง ุจูุงูููู } sebagaimana ditunjukkan dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
ุฅูุฐูุง ููุงูู ุงููู ูุคูุฐูููู: ุงูููู ุฃูููุจูุฑู ุงูููู ุฃูููุจูุฑูุ ููููุงูู ุฃูุญูุฏูููู ู: ุงูููู ุฃูููุจูุฑู ุงูููู ุฃูููุจูุฑูุ ุซูู ูู ููุงูู: ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงููููุ ูููุงููู: ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงููููุ ุซูู ูู ููุงูู: ุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุฑูุณูููู ุงููููุ ููููุงูู: ุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุฑูุณูููู ุงููููุ ุซูู ูู ููุงูู: ุญูููู ุนูููู ุงูุตููููุงุฉูุ ููุงูู: ูุงู ุญููููู ููููุง ูููููุฉู ุฅููููุง ุจูุงููููุ ุซูู ูู ููุงูู: ุญูููู ุนูููู ุงููููููุงุญูุ ููุงูู: ููุง ุญููููู ููููุง ูููููุฉู ุฅููุงูู ุจูุงููููุ ุซูู ูู ููุงูู: ุงูููู ุฃูููุจูุฑู ุงูููู ุฃูููุจูุฑูุ ููุงูู: ุงูููู ุฃูููุจูุฑู ุงูููู ุฃูููุจูุฑูุ ุซูู ูู ููุงูู: ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงููููุ ููุงูู: ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงููููุ ู ููู ููููุจููู ุฏูุฎููู ุงููุฌููููุฉู<br />
<br />
โApabila muadzin mengatakan, โAllahu Akbar Allahu Akbarโ, maka hendaklah kalian yang mendengar menjawab, โAllahu Akbar Allahu Akbar.โ Kemudian muadzin mengatakan, โAsyhadu An Laa Ilaaha Illallahโ, maka dijawab, โAsyhadu An Laa Ilaaha Illallah.โ Muadzin mengatakan setelah itu, โAsyhadu Anna Muhammadan Rasulullahโ, maka maka dijawab, โAsyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.โ Saat muadzin mengatakan, โHayya โAlash Shalahโ, maka maka dijawab โLaa Haula wala Quwwata illa billah.โ Saat muadzin mengatakan, โHayya โAlal Falahโ, maka maka dijawab โLaa Haula wala Quwwata illa billah.โ Kemudian muadzin berkata, โAllahu Akbar Allahu Akbarโ, maka dijawab, โAllahu Akbar Allahu Akbar.โ Dan muadzin berkata, โLaa Ilaaha illallahโ, maka dijawab, โLa Ilaaha illallahโ Bila yang menjawab adzan ini mengatakannya dengan keyakinan hatinya niscaya ia pasti masuk surga.โ (HR. Muslim. 848)<br />
<br />
Ketika selesai mendengarkan adzan, dianjurkan membaca doa yang diajarkan Nabi shallallahu โalaihi wa sallam dalam hadits berikut :<br />
ู ููู ููุงูู ุญูููู ููุณูู ูุนู ุงููููุฏูุงุกู ุงููููููู ูู ุฑูุจูู ููุฐููู ุงูุฏููุนูููุฉู ุงูุชููุงู ููุฉู ููุงูุตููููุงุฉู ุงููููุงุฆูู ูุฉู ุขุชู ู ูุญูู ููุฏูุง ุงููููุณููููุฉู ููุงููููุถููููุฉู ููุงุจูุนูุซููู ู ูููุงู ูุง ู ูุญูู ููุฏูุง ุงูููุฐูู ููุนูุฏูุชููู ุญููููุชู ูููู ุดูููุงุนูุชูู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู<br />
โBarangsiapa yang setelah mendengar adzan membaca doa : Allahumma Robba hadzihid daโwattit taammah was shalatil qaaimah, aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilah wabโatshu maqaamam mahmuudanil ladzi wa โadtahu โ(Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan berilah Muhammad wasilah dan keutamaan dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya) melainkan dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.โ (HR. Bukhari 94)<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Memanfaatkan waktu antara azan & iqomah.</span><br />
Hendakanya kita memanfaatkan waktu antara adzan dan iqomah dengan amalan yang bermanfaat seperti shalat sunnah qabliyah, membaca al quran, berdizikir, atau berdoa. Waktu ini merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahuโalaihi wa sallam:<br />
ุงูุฏุนุงุก ูุง ูุฑุฏ ุจูู ุงูุฃุฐุงู ูุงูุฅูุงู ุฉ<br />
โDoa di antara adzan dan iqamah tidak tertolakโ (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: โHasan Shahihโ)<br />
<br />
Boleh juga diisi dengan membaca quran atau mengulang-ulang hafalan alquran asalkan tidak dengan suara keras agar tidak mengganggu orang yang berdzikir atau sedang shalat sunnah. Rasulullah shallallahuโalaihi wa sallam bersabda:<br />
ูุง ุฅู ูููู ู ูุงุฌ ุฑุจู ููุง ูุคุฐูู ุจุนุถูู ุจุนุถุง ููุง ูุฑูุน ุจุนุถูู ุนูู ุจุนุถ ูู ุงููุฑุงุกุฉ ุฃู ูุงู ูู ุงูุตูุงุฉ<br />
โKetahuilah, kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al Qurโan,โ atau beliau berkata, โDalam shalatโ,โ (HR. Abu Daud.1332, Ahmad, 430, dishahihkan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Nata-ijul Afkar, 2/16).<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Jika Iqamat sudah dikumandangkan</span><br />
ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ุนููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฃูููููู ููุงูู ุฅูุฐูุง ุฃููููู ูุชู ุงูุตููููุงุฉู ููููุง ุตูููุงุฉู ุฅููููุง ุงููู ูููุชููุจูุฉู<br />
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda : โ Jika shalat wajib telah dilaksanakan, maka tidak beleh ada shalat lain selain shalat wajibโ (H.R Muslim 710)<br />
Berdasarkan hadits di atas, jika seseorang sedang shalat sunnah kemudian iqamah telah dikumandangkan, maka tidak perlu melanjutkan shalat sunnah tersebut dan langsung ikut shalat wajib bersama imam.<br />
<br />
ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ุนููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฃูููููู ููุงูู ุฅูุฐูุง ุฃููููู ูุชู ุงูุตููููุงุฉู ููููุง ุตูููุงุฉู ุฅููููุง ุงููู ูููุชููุจูุฉู<br />
<br />
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda : โ Jika shalat wajib telah dilaksanakan, maka tidak beleh ada shalat lain selain shalat wajibโ (H.R Muslim 710).<br />
Berdasarkan hadits di atas, jika seseorang sedang shalat sunnah kemudian iqamah telah dikumandangkan, maka tidak perlu melanjutkan shalat sunnah tersebut dan langsung ikut shalat wajib bersama imam.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Merapikan barisan shalat</span><br />
Perkara yang harus diperhatikan dengan serius dan tidak boleh diremehkan adalah permasalahan lurus dan rapatnya shaf (barisan dalam shalat). Masih banyak kita dapati di sebagian masjid, barisan shaf yang tidak rapat dan lurus<br />
Dijelaskan di dalam hadits dari sahabat Abu Abdillah Nuโman bin Basyir, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :<br />
<br />
ููุชูุณููููููู ุณูููููููููู ู ุฃููู ููููุฎูุงููููููู ุงูููู ุจููููู ููุฌูููููููู ู<br />
โHendaknya kalian bersungguh- sungguh meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh akan memperselisihkan di antara wajah-wajah kalianโ (HR. Bukhari 717 dan Muslim 436).<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Tidak mendahului gerakan imam</span><br />
Imam shalat dijadikan sebagai pemimpin dan wajib diikuti dalam shalat, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu โanhu :<br />
ุฅููููู ูุง ุฌูุนููู ุงููุฅูู ูุงู ู ููููุคูุชูู ูู ุจููู ููููุง ุชูุฎูุชููููููุง ุนููููููู ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ููุงุฑูููุนููุง ููุฅูุฐูุง ููุงูู ุณูู ูุนู ุงูููููู ููู ููู ุญูู ูุฏููู ููููููููุง ุฑูุจููููุง ูููู ุงููุญูู ูุฏู ููุฅูุฐูุง ุณูุฌูุฏู ููุงุณูุฌูุฏููุง ููุฅูุฐูุง ุตููููู ุฌูุงููุณูุง ููุตูููููุง ุฌููููุณูุง ุฃูุฌูู ูุนูููู<br />
โSesungguhnya imam hanya untuk diikuti, maka janganlah menyelisihnya. Apabila ia rukuโ, maka rukuโlah. Dan bila ia mengatakan โsamiโallahu liman hamidahโ, maka katakanlah,โRabbana walakal hamduโ. Apabila ia sujud, maka sujudlah. Dan bila ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk semuanyaโ. (H.R. Bukhari 734).<br />
<br />
Rasulullah memberikan ancaman keras bagi seseorang yang mendahului imam, seperti disebutkan dalam hadits berikut:<br />
ู ุฃูู ูุง ููุฎูุดูู ุงูููุฐูู ููุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ููุจููู ุงููุฅูู ูุงู ู ุฃููู ููุญูููููู ุงูููููู ุฑูุฃูุณููู ุฑูุฃูุณู ุญูู ูุงุฑ<br />
โTidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam takut jika Allah akan mengubah kepalanya menjadi kepala keledai? โ(H.R Bukhari 691)<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Berdoa saat keluar masjid</span><br />
Dari Abu Humaid atau dari Abu Usaid dia berkata: Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:<br />
ุฅูุฐูุง ุฏูุฎููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ูููููููููู ุงููููููู ูู ุงููุชูุญู ููู ุฃูุจูููุงุจู ุฑูุญูู ูุชููู ููุฅูุฐูุง ุฎูุฑูุฌู ูููููููููู ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุณูุฃููููู ู ููู ููุถููููู<br />
โJika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya dia membaca, โAllahummaftahli abwaaba rahmatikaโ (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu). Dan apabila keluar, hendaknya dia mengucapkan, โAllahumma inni as-aluka min fadhlika (Ya Allah, aku meminta kurnia-Mu).โ (HR. Muslim. 713)<br />
Ketika kelauar masjid dmulai dengan kaki kiri terlebih dahulu.<br />
<br />
Dari Abu Humaid atau dari Abu Usaid dia berkata: Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:<br />
ุฅูุฐูุง ุฏูุฎููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ูููููููููู ุงููููููู ูู ุงููุชูุญู ููู ุฃูุจูููุงุจู ุฑูุญูู ูุชููู ููุฅูุฐูุง ุฎูุฑูุฌู ูููููููููู ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุณูุฃููููู ู ููู ููุถููููู<br />
โJika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya dia membaca, โAllahummaftahli abwaaba rahmatikaโ (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu). Dan apabila keluar, hendaknya dia mengucapkan, โAllahumma inni as-aluka min fadhlika (Ya Allah, aku meminta kurnia-Mu).โ (HR. Muslim. 713)<br />
Ketika keluar masjid dmulai dengan kaki kiri terlebih dahulu.<br />
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-2055862127034573702012-09-07T19:18:00.003-07:002012-09-07T19:18:41.316-07:00Seputar Shalat di Kendaraan<span style="color: cyan;">Tayamum</span><br />
Jika terpaksa shalat di dalam bus atau di pesawat, terkadang kita pun terpaksa bertayamum. Panduan lengkap tata cara tayamum sesuai sunnah Nabi SAW bisa merujuk <a href="http://carasholat.com/cara-tayamum-sesuai-sunnah-nabi/#more-74" target="_blank">ke sini</a>. Untuk videonya bisa melihat dibawah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<object class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="http://0.gvt0.com/vi/CV9t2sPy_mw/0.jpg" height="266" width="320"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/CV9t2sPy_mw&fs=1&source=uds" /><param name="bgcolor" value="#FFFFFF" /><param name="allowFullScreen" value="true" /><embed width="320" height="266" src="http://www.youtube.com/v/CV9t2sPy_mw&fs=1&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></div>
<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Tata Cara Shalat di dalam Kendaraan</span><br />
<i>* Diambil dari konsultasisyariah.com</i>. <i>Dijawab oleh Ustadz Abdullah Roy, Lc.</i><br />
<br />
<b>Pertanyaan:</b><br />
Assalamualaikum, ustadz <a href="http://www.konsultasisyariah.com/tag/bagaimana/">bagaimana</a>
tata cara shalat di dalam kereta ekonomi baik dalam tata cara menghadap
kiblat dan berdirinya, apakah kita wajib berdiri atau tidak? (Arif R. H)<br />
<br />
<span id="more-1664"></span><b>Jawaban:</b><br />
<i>Waโalaikumsalamwarahmatullah wabarakatuhu.</i><br />
<i>Alhamdulillahi rabbil โaalamiin, washshalaatu wassalaamu โalaa
rasulillaah khairil anbiyaaโI wal mursaliin wa โalaa โaalihii wa
shahbihii ajmaโiin. Amma baโdu</i>:<br />
<br />
<span style="color: lime;">Menghadap qiblat</span> termasuk syarat sahnya shalat, sebagaimana firman Allah taโaalaa:<br />
ูููููููููููููููููู ููุจูููุฉู ุชูุฑูุถูุงููุง ููููููู ููุฌููููู ุดูุทูุฑู
ุงููู ูุณูุฌูุฏู ุงููุญูุฑูุงู ู ููุญูููุซู ู ูุง ููููุชูู ู ููููููููุง ููุฌููููููู ู
ุดูุทูุฑููู [ุงูุจูุฑุฉ/144]<br />
<i> โMaka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu
sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.โ</i> (Qs. Al-Baqarah: 144)<br />
<br />
Dan<span style="color: lime;"> berdiri bila mampu </span>dalam shalat fardhu termasuk rukun shalat, sebagaimana sabda Rasulullah<i> shallallahu โalaihi wa sallam</i>:<br />
ุตู ูุงุฆู ุง ูุฅู ูู ุชุณุชุทุน ููุงุนุฏุง ูุฅู ูู ุชุณุชุทุน ูุนูู ุฌูุจ<br />
<i>โShalatlah dengan berdiri, apabila tidak mampu maka dengan duduk, apabila tidak mampu maka dengan berbaring.โ</i> (HR. Al-Bukhary, dari โImran bin Hushain <i>radhiyallahu โanhu</i>)<br />
<br />
Oleh karena itu, shalat fardhu di kereta apabila masih memungkinkan
kita berdiri dan menghadap qiblat maka kita harus berdiri dan menghadap
qiblat sebagaimana yang dilakukan para salaf ketika naik kapal, mereka
shalat di kapal dengan berdiri menghadap qiblat, dan ketika kapal
berubah arah mereka tetap berusaha menghadap qiblat.<br />
<br />
Berkata Ibrahim An-Nakhaโiy<i> rahimahullah</i>:<br />
ูุณุชูุจู ุงููุจูุฉ ููู ุง ุชุญุฑูุช<br />
โ(Orang yang shalat di atas kapal) tetap menghadap qiblat setiap
kapal tersebut berpindah arah).โ (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah di
dalam <i>Al-Mushannaf</i> 3/189 no:6634)<br />
<br />
Berkata Hasan Al-Bashry dan Muhammad bin Siiriin <i>rahimahumallah</i>:<br />
ูุตููู ูููุง ููุงู ุง ุฌู ุงุนุฉุ ููุฏูุฑูู ู ุน ุงููุจูุฉ ุญูุซ ุฏุงุฑุช<br />
โMereka shalat berjamaโah di kapal dengan berdiri, dan mereka tetap
menghadap qiblat kemanapun kapal berputar.โ (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi
Syaibah di dalam <i>Al-Mushannaf </i>3/189 no:6637)<br />
<br />
Namun <span style="color: lime;">apabila tidak mampu berdiri</span> atau tidak mampu menghadap qiblat
maka kita kerjakan shalat sesuai dengan kemampuan kita. Apabila tidak
mampu berdiri maka duduk, apabila tidak mampu ruku dan sujud maka cukup
dengan menundukkan badan, dan menjadikan sujudnya lebih rendah daripada
rukuโnya.<br />
<br />
Allah taโaalaa berfirman:<br />
ููุงุชูููููุง ุงูููููู ู ูุง ุงุณูุชูุทูุนูุชูู ู [ุงูุชุบุงุจู/16<br />
<i>โMaka bertaqwalah kalian kepada Allah sesuai dengan kemampuan kalian.โ</i> (Qs. At-Taghaabun: 16)<br />
<br />
Allah taโaalaa juga berfirman:<br />
ููุง ููููููููู ุงูููููู ููููุณูุง ุฅููููุง ููุณูุนูููุง .ุงูุจูุฑุฉ<br />
286.<br />
<i>โAllah tidak membebani sebuah jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.โ </i>(Qs. Al-Baqarah: 286)<br />
<br />
Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wasallam</i> bersabda:<br />
ู ุง ูููุชูู ุนูู ูุงุฌุชูุจูู ูู ุง ุฃู ุฑุชูู ุจู ูุงูุนููุง ู ูู ู ุง ุงุณุชุทุนุชู <br />
<i>โApa yang aku larang maka hendaklah kalian jauhi, dan apa yang
aku perintahkan maka hendaklah kalian kerjakan sesuai dengan kemampuan
kalian.โ</i> (HR. Muslim, dari Abu Hurairah <i>radhiyallahu โanhu</i>)<br />
<br />
Berkata Syaikh Muhammad bin Ibrahim <i>rahimahullahu</i>:<br />
ุชุตุญ ุงูุตูุงุฉ ุนูู ุงูุทุงุฆุฑุฉ ููู ุชุทูุฑ ูู ุงูุฌูุ ูู ุง ุชุตุญ ุงูุตูุงุฉ ุนูู ุงูุจุงุฎุฑุฉ
ูุงูุณูููุฉ ููุญููุง. ููุฐุง ุฃูุดุจู ุจุญุงู ุงูุถุฑูุฑุฉ. ูุฃููู ูุง ูุณุชุทูุน ุฅูููุงููุง ููุง
ุงููุฒูู ูุฃูุฏุงุก ุงูุตูุงุฉุ ููุง ูุฌูุฒ ุชุฃูุฎูุฑ ุงูุตูุงุฉ ุนู ููุชูุง ุจุญุงู. ููู ุง ุชุตุญ
ุงูุตูุงุฉ ุนูู ุงูุณูุงุฑุฉ ุฅูุฐุง ุฌุฏ ุจู ุงูุณูุฑ ููู ูุชู ูู ุงูุฑุงูุจ ู ู ุฅููุฒุงู ุงูุณุงุฆู
ุจุฅูููุงู ุงูุณูุงุฑุฉ ูุฎุดู ุฎุฑูุฌ ุงูููุชุ ูุฅููู ูุตูู ูุจู ุฎุฑูุฌ ุงูููุช ูููุนู ู ุง
ูุณุชุทูุน ุนูููุ ุซู ุฅูุฐุง ุตูู ุงูุฅููุณุงู ูู ุงูุทุงุฆุฑุฉ ููุญููุง ูุฅูู ุงุณุชุทุงุน ุฃูู ูุตูู
ูุงุฆู ูุง ููุฑูุน ููุณุฌุฏ ูุฒู ู ุฐูู ูู ุงููุฑูุถุฉุ ูุฅููุง ุตูู ุนูู ุญุณุจ ุญุงูู ูุฃูุชู
ุจู ุง ููุฏุฑ ุนููู ู ู ุฐููุ ูู ุง ููุฒู ู ุงุณุชูุจุงู ุงููุจูุฉ ุญุณุจ ุงุณุชุทุงุนุชู. ูููู ุง ุฏุงุฑุช
ุงูุญุฑู ุฅููู ุงููุจูุฉ ุฅูุฐุง ูุงูุช ุงูุตูุงุฉ ูุฑุถูุง<br />
โSah shalat di dalam pesawat yang sedang terbang, sebagaimana sah
shalat di dalam kapal dan yang semisalnya, dan ini lebih serupa dengan
keadaan darurat, karena dia tidak mampu menghentikan kendaraan tersebut,
dan juga tidak bisa turun untuk mengerjakan shalat, sementara tidak
boleh mengakhirkan shalat dari waktunya dalam keadaan apapun.
Sebagaimana shalat juga sah di atas mobil apabila sedang berjalan dan
penumpang tidak bisa mengharuskan sopir menghentikan kendaraan, dan dia
takut habis waktu, maka hendaklah dia shalat sebelum habis waktunya dan
melakukan apa yang dia mampu. Kemudian apabila seseorang shalat di
pesawat dan yang semisalnya maka jika dia mampu shalat dengan berdiri,
rukuโ, dan <a href="http://www.konsultasisyariah.com/tag/sujud/">sujud</a>
maka dia wajib melakukannya pada shalat fardhu, kalau tidak bisa maka
shalat sesuai dengan kondisi dia, dan mengerjakan apa yang dia mampu,
sebagaimana wajib bagi dia menghadap qiblat sesuai dengan kemampuan,
setiap kali kendaraan itu berputar maka dia tetap menghadap ke qiblat
bila itu adalah shalat fardhu.โ (<i>Fataawaa wa Rasaaโil Syeikh Muhammad bin Ibrahim</i> no:516)<br />
<br />
Berkata Komite Tetap Untuk Riset llmiyyah dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia:<br />
ูุฃู ุง ูููู ูุตูู ุฃูู ุชูุฌูุช ุงูู ุฐููุฑุงุช ุฃู ูุง ุจุฏ ู ู ุงูุชูุฌู ุฅูู ุงููุจูุฉ
ุฏูู ูุง ูุงุณุชู ุฑุงุฑูุง ุฃู ุงุจุชุฏุงุกู ููุท โ ููุฐุง ูุฑุฌุน ุฅูู ุชู ูููุ ูุฅุฐุง ูุงู ูู ููู
ุงุณุชูุจุงู ุงููุจูุฉ ูู ุฌู ูุน ุงูุตูุงุฉ ูุฌุจ ูุนู ุฐููุ ูุฃูู ุดุฑุท ูู ุตุญุฉ ุตูุงุฉ ุงููุฑูุถุฉ
ูู ุงูุณูุฑ ูุงูุญุถุฑุ ูุฅุฐุง ูุงู ูุง ูู ููู ูู ุฌู ูุนูุงุ ูููุชู ุงููู ู ุง ุงุณุชุทุงุนุ ูู ุง
ุณุจู ู ู ุงูุฃุฏูุฉุ ูุฐุง ููู ูู ุงููุฑุถ<br />
โAdapun, apakah dia shalat mengikuti arah kendaraan-kendaraan
tersebut (mobil, kereta, pesawat, atau kendaraan roda empat) harus
menghadap qiblat secara terus-menerus atau hanya di awal shalat, maka
ini dikembalikan kepada kemampuan dia, jika dia mungkin menghadap qiblat
terus-menerus dalam shalat seluruhnya maka dia wajib melakukannya,
karena ini syarat sahnya shalat fardhu baik ketika safar atau muqim, dan
apabila tidak mungkin menghadap qiblat terus-menerus maka hendaklah dia
bertaqwa kepada Allah sesuai dengan kemampuan, karena dalil-dalil yang
telah berlalu, dan ini semua dalam shalat fardhu.โ (<i>Fataawaa Al-Lajnah Ad-Daaimah</i> 8/124)<br />
<br />
Dan <a href="http://www.konsultasisyariah.com/category/akhlak/nasehat/" style="color: black;">nasehat</a>
para ulama, selama masih memungkinkan kita kerjakan shalat fardhu di
luar kendaraan, baik sebelum naik maupun setelah turun, baik pada
waktunya atau dijamak dengan shalat lain maka hendaknya tidak shalat
fardhu dalam kendaraan.<br />
<br />
Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-โUtsaimin <i>rahimahullahu</i>:<br />
ุฅุฐุง ูุงู ูุง ูุชู ูู ู ู ุฃุฏุงุก ุงูุตูุงุฉ ูู ุงูุทุงุฆุฑุฉ ูู ุง ูุคุฏููุง ุนูู ุงูุฃุฑุถ ููุง
ูุตูู ุงููุฑูุถุฉ ูู ุงูุทุงุฆุฑุฉ ุฅุฐุง ูุงู ูู ูู ูุจูุท ุงูุทุงุฆุฑุฉ ูุจู ุฎุฑูุฌ ููุช ุงูุตูุงุฉ ุ
ุฃู ุฎุฑูุฌ ููุช ุงูุชู ุจุนุฏูุง ู ู ุง ูุฌู ุน ุฅูููุง<br />
โApabila tidak bisa mengerjakan shalat di pesawat sebagaimana di
bumi, maka jangan dia shalat di pesawat jika pesawat mendarat sebelum
keluarnya waktu shalat atau keluarnya waktu shalat yang setelahnya yang
bisa dijamaโ shalat bersamanya.โ (<i>Fatawa Arkanil Islam</i> hal:380)<br />
<br />
Berkata Syeikh Shalih Al-Fauzan <i>hafizhahullah</i>:<br />
ุฅุฐุง ูุงูุช ุงูุฑุญูุฉ ุจุงููุทุงุฑ ุฃู ุงูุทุงุฆุฑุฉ ุชุจุฏุฃ ุจุนุฏ ุฏุฎูู ููุช ุงูุธูุฑ ุฃู ุงูู ุบุฑุจุ
ูุฅู ุงูู ุณุงูุฑ ูุฌู ุน ุจูู ุงูุตูุงุชูู ุฌู ุน ุชูุฏูู ูุจู ุงูุฑููุจุ ูุฅู ูุงูุช ุงูุฑุญูุฉ
ุชุจุฏุฃ ูุจู ุฏุฎูู ููุช ุงูุตูุงุฉ ุงูุฃููู ู ู ุงูุตููุงุช ุงูู ุฐููุฑุฉุ ูุฅู ุงูู ุณุงูุฑ ูููู
ุฌู ุน ุงูุชุฃุฎูุฑ ููุตูู ุงูุตูุงุชูู ุฅุฐุง ูุฒูุ ููู ูุงู ูุฒููู ูู ุขุฎุฑ ููุช ุงูุซุงููุฉุ
ูุฅู ูุงูุช ุงูุฑุญูุฉ ุชุณุชู ุฑ ุฅูู ู ุง ุจุนุฏ ุฎุฑูุฌ ููุช ุงูุซุงููุฉุ ูุฅู ุงูู ุณุงูุฑ ูุตูู ูู
ุงููุทุงุฑ ุฃู ุงูุทุงุฆุฑุฉุ ูู ุงูู ูุงู ุงูู ูุงุณุจุ ุนูู ุญุณุจ ุญุงููุ ููุฐุง ุตูุงุฉ ุงููุฌุฑ ุฅุฐุง
ูุงูุช ุงูุฑุญูุฉ ุชุณุชู ุฑ ุฅูู ู ุง ุจุนุฏ ุทููุน ุงูุดู ุณุ ูุฅู ุงูู ุณุงูุฑ ูุตูููุง ูู ุงููุทุงุฑ ุฃู
ุงูุทุงุฆุฑุฉ ุนูู ุญุณุจ ุญุงูู ูุงู ุชุนุงูู : { ููุงุชูููููุง ุงูููููู ู ูุง ุงุณูุชูุทูุนูุชูู ู
} ุณูุฑุฉ ุงูุชุบุงุจู : ุขูุฉ 16 .ููุฌุจ ุนูู ุงูู ุตูู ุฃู ูุชุฌู ุฅูู ุฌูุฉ ุงููุจูุฉ ุฃููู ุง
ูุงู ุงุชุฌุงู ุงูุฑุญูุฉุ ููููู ุชุนุงูู : { ููููููู ููุฌููููู ุดูุทูุฑู ุงููู ูุณูุฌูุฏู
ุงููุญูุฑูุงู ู ููุญูููุซู ู ูุง ูููุชูู ู ููููููููุงู ููุฌูููููููู ู ุดูุทูุฑููู } ุณูุฑุฉ
ุงูุจูุฑุฉ : ุขูุฉ 144 .<br />
โApabila keberangkatan kereta atau pesawat setelah masuk waktu Zhuhur
atau Maghrib maka seorang musafir hendaklah menjamaโ antara 2 shalat
dengan jamaโ taqdim sebelum naik, dan apabila keberangkatan sebelum
waktu shalat yang pertama dari shalat-shalat yang disebutkan tadi
(Zhuhur dan Maghrib) maka dia meniatkan jamaโ taโkhir, dan melaksanakan 2
shalat tersebut ketika turun, meskipun turunnya ketika di akhir waktu
shalat yang kedua. Dan apabila perjalanan berlanjut sampai keluarnya
waktu shalat yang kedua maka dia shalat di kereta atau pesawat, di
tempat yang sesuai, sesuai dengan keadaan dia. Demikian pula <a href="http://www.konsultasisyariah.com/tag/shalat/">shalat</a> shubuh bila perjalanan berlanjut sampai terbit matahari, ,maka hendaklah dia <a href="http://www.konsultasisyariah.com/category/fikih/ibadah-fikih/sholat/">shalat</a>
di kereta dan pesawat sesuai dengan keadaannya, Allah taโaalaa
berfirman (yang artinya): โBertaqwalah kalian kepada Allah sesuai dengan
kemampuan kalianโ, dan wajib atasnya menghadap qiblat kemanapun arah
kendaraan berubah, karena firman Allah (yang artinya): โMaka sungguh
Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah
mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya.โ (Qs.Al-Baqarah:144) (<i>Al-Muntaqaa min Fataawaa Syeikh Shalih bin Fauzaan</i> 2/140-141 no:159)<br />
<br />
Wallahu taโaalaa aโlam.<br />
<br />
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-2264187368575688672012-09-07T04:35:00.002-07:002012-09-08T23:16:36.555-07:00Wudhu di Kondisi Terbatas, Mengusap Khuf, & Mengusap Jilbab<i>* Sumber dari muslimah.or.id</i><br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Ketika muslimah berwudhu di luar rumah. </div>
Menjawab hal ini, kondisi paling aman bagi muslimah adalah berwudhu
di ruangan tertutup sehingga ketika muslimah hendak menyempurnakan
mengusap atau membasuh anggota tubuh yang wajib dikenakan air wudhu,
auratnya tidak terlihat oleh orang-orang yang bukan mahramnya.<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Bagaimana jika tidak ada ruangan tertutup? </div>
Di Mina saat itu (tahun 2011), tempat wudhu yang disediakan bagi wanita hanya ditutup oleh kain, sehingga misalnya ada yang keluar masuk atau lupa menutup, maka otomatis bisa terlihat dari luar. Selain itu tidak jarang tempat wudhunya berbau pesing, melebihi pesingnya KM. Ini dikarenakan banyaknya jamaah yang nekat buang air di tempat wudhu karena nggak tahan mengantri di kamar mandi. Biasanya jamaah yang sudah sepuh, atau yang memang bener2 kepepet dan nggak tahan nunggu lamanya antrian apalagi jika dibawah terik matahari.<br />
Maka alternatif lain adalah dengan berwudhu di kamar mandi. Sebagian orang
merasa khawatir dan ragu-ragu bila wudhu di kamar mandi wudhunya tidak
sah karena kamar mandi merupakan tempat yang biasa digunakan untuk buang
hajat. Sehingga kemungkinan besar terdapat najis di dalamnya.<br />
Wudhu di
kamar mandi <span style="color: lime;">hukumnya boleh</span>. Asalkan tidak dikhawatirkan terkena/
terpercik najis yang mungkin ada di kamar mandi. Kita ingat kaidah yang
menyebutkan โSesuatu yang yakin tidak bisa hilang dengan keraguan.โ<br />
Keragu-raguan atau kekhawatiran kita terkena najis tidak bisa dijadikan
dasar tidak bolehnya wudhu di kamar mandi, kecuali setelah kita
benar-benar yakin bahwa jika wudhu di kamar mandi kita akan terkena/
terpeciki najis.<br />
Jika kita telah memastikan bahwa lantai kamar mandi
bersih dari najis dan kita yakin tidak akan terkena/ terperciki najis,
maka insya Allah tak mengapa wudhu di kamar mandi.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Bolehkah mengucapkan basmallah di KM? </span><br />
Pelafadzan โbismillahโ di kamar mandi, menurut pendapat
yang lebih tepat adalah boleh melafadzkannya di kamar mandi. Hal ini
dikarenakan membaca bismillah pada saat wudhu hukumnya wajib, sedangkan
menyebut nama Allah di kamar mandi hukumnya makruh. Kaidah mengatakan
bahwa makruh itu berubah menjadi mubah jika ada hajat. Dan melaksanakan
kewajiban adalah hajat.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Kapan membaca dzikir sesudah wudhu? </span><br />
Dzikir setelah wudhu dapat dilakukan setelah keluar
kamar mandi, yaitu setelah membaca doa keluar kamar mandi. Untuk itu
disarankan setelah berwudhu, tidak berlama-lama di kamar mandi (segera
keluar).<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Bagaimana kita yakin bahwa bila wudhu di kamar mandi kita akan terkena/ terperciki najis?</div>
Dengan alasan terkena najis, maka sebaiknya tidak wudhu di kamar mandi atau disiram dulu sampai bersih.<br />
Alternatif lainnya adalah dengan cara mengusap <i>khuf</i>. <i>jaurab</i>,
dan jilbab tanpa harus membukanya. Pembahasan tentang ini masuk dalam
bab mengusap khuf. Tentu timbul pertanyaan lain, bagaimana dengan
tangan? Jika jilbab kita sesuai dengan syariโat, insya Allah hal ini
bisa diatasi. Karena bagian tangan yang perlu dibasuh bisa dilakukan di
balik jilbab kita yang terulur panjang. Sehingga tangan kita tidak akan
terlihat oleh umum, insya Allah.<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Definisi <i>Khuf</i> dan Jaurab</div>
<b><i></i></b>
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan bahwa <i>khuf</i> adalah sesuatu yang dipakai di kaki, terbuat dari kulit ataupun lainnya sedangkan <i>jaurab</i>
adalah sesuatu yang dipakai di kaki, terbuat dari kapas dan semisalnya
atau yang lebih dikenal oleh kebanyakan orang dengan kaos kaki.<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Dalil bolehnya mengusap <i>Khuf</i></div>
Terdapat banyak hadits yang menunjukkan bolehnya mengusap <i>khuf</i>. Bahkan haditsnya mutawatir dari para sahabat sebagaimana al-Hasan al-Bashari <i>rahimahullah</i> dalam <i>Al-Wajiz</i> menyatakan, โAda 70 sahabat Rasulullah <i>shallallahuโalaihi wa sallam</i> yang menyampaikan kepadaku, bahwa Rasulullah <i>shallallahuโalaihi wa sallam</i> biasa mengusap kedua <i>khuf</i>nya.โ<br />
Adapun salah satu hadits yang menerangkan tentang hal ini adalah
hadits dari al-Mughirah bin Syuโbah radhiallahu โanhu. Ia menuturkan,
โAku pernah bersama Nabi <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> dalam sebuah perjalanan. Aku pun jongkok untuk melepas kedua sepatu Nabi <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i>. Beliau bersabda,<br />
<i>โBiarkan saja sepatu itu, karena aku memakainya dalam keadaan suci.โ</i><br />
Nabi <i>shalallahu โalaihi wa sallam</i> kemudian mengusap kedua sepatu tersebut.โ (HR. Bukhari)<br />
Dalil lain adalah hadits dari Jarir <i>radhiallahu โanhu</i>, dimana para ulama terkagum oleh hadits ini karena Jarir <i>radhiallahu โanhu</i> masuk Islam setelah turun surat al-Maaidah ayat 6,<br />
<i>โMaka, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepala dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki.โ </i>(Qs. al-Maaidah: 6)<br />
Ayat tersebut menunjukkan kewajiban membasuh sampai dengan kedua mata kaki. Sedangkan Jarir <i>radhiallahu โanhu</i> tentu juga telah mengetahui ayat ini. Namun, ia pernah mengusap kedua <i>khuf</i>nya setelah kencing. Kemudian ia ditanya oleh seseorang,<br />
โEngkau melakukan ini?โ<br />
Ia menjawab, โYa, (karena) saya pernah melihat Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> kencing lalu berwudhu dengan mengusap di atas kedua <i>khuf</i>nya.โ (Shahih: <i>Mukhtashar Muslim</i> no. 136)<br />
Hal ini menunjukkan syariโat mengusap <i>khuf</i> ini tetap diamalkan dan tidak terhapus oleh surat al-Maaidah tersebut.<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Syarat mengusap khuf</div>
<ol>
<li>Memakai <i>khuf</i> atau <i>jaurab</i> tersebut dalam keadaan suci.<br />
Sebagaimana dalam hadits di atas, Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> menyatakan bahwa beliau memakainya dalam keadaan suci. Artinya kita dalam kondisi telah berwudhu (suci) sebelum mengenakan <i>khuf</i> tefrsebut. Adapun jika sucinya karena tayamum, maka tidak diperbolehkan mengusap <i>khuf</i> ketika berwudhu, dan wajib baginya membuka <i>khuf</i> ketika wudhu.</li>
<li><i>Khuf</i> atau <i>jaurab</i> tersebut juga dalam keadaan suci (tidak ada najis) dan bukan najis.</li>
<li>Mengusapnya hanya karena hadats kecil. Adapun jika junub atau dalam
keadaan yang mengharuskan kita mandi, maka khuf tersebut harus dilepas.</li>
<li>Mengusapnya dalam waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh syariat,
yaitu sehari semalam untuk orang yang mukim (tidak safar) dan tiga hari
tiga malam untuk orang yang safar.</li>
</ol>
Dan penentuan batasan waktu ini dimulai setelah pengusapan pertama. Misalnya, seseorang yang mukim memakai <i>khuf</i> dalam keadaan suci. Kemudian ia mengusap <i>khuf</i> pada hari Senin pukul 15.00 WIB. Maka batasan akhir ia diperbolehkan mengusap <i>khuf</i>
adalah hari Selasa pukul 15.00 WIB. Adapun jika ia musafir, kemudian ia
mengusap khuf pertama kali pada hari Senin pukul 12.15 WIB, maka
batasan akhir ia boleh mengusap <i>khuf</i> adalah hari Kamis pukul 12.15 WIB (dengan syarat ia tidak melakukan hal-hal yang menjadi pembatal bolehnya mengusap <i>khuf</i>).<br />
Dalam mengusap <i>khuf</i>, <b>tidak disyaratkan </b>adanya niat bahwa ia nantinya akan bersuci dengan cara mengusap <i>khuf</i>.<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Hal-hal yang membatalkan bolehnya mengusap Khuf</div>
<ol>
<li>Hadats yang mewajibkan mandi, seperti junub.</li>
<li>Melepas <i>khuf</i> atau sejenisnya yang sedang dipakai,</li>
<li>Telah habis batasan waktu bolehnya mengusap <i>khuf</i>.</li>
</ol>
Perlu diperhatikan bahwa berakhirnya masa diperbolehkan mengusap <i>khuf</i>
tidaklah membatalkan keadaan suci yang masih dimiliki seseorang.
Contohnya, seorang yang mukim dalam keadaan suci mengusap kaos kaki
pukul 4.30 hari Selasa, dan pada pukul 4.00 hari Rabu ia wudhu dengan
mengusap kaos kaki. Maka jika ia tetap dalam keadaan suci sampai pukul
4.35 atau setelahnya, ia tidak harus mengulangi wudhunya.<br />
Untuk seseorang yang memakai dua kaos kaki dalam keadaan suci, jika
ia mengusap kaos kaki bagian atas kemudian ia melepaskan bagian atas
tersebut, ia diperbolehkan mengusap kaos kaki yang kedua pada wudhu
berikutnya. Hal ini disebabkan ia memakai dua kaos kaki tersebut dalam
keadaan suci. Namun, jika seseorang memakai kaos kaki satu lapis
kemudian mengusap kaos kaki tersebut dan setelah itu ia memakai kaos
kaki yang kedua. Maka ia tidak diperbolehkan mengusap kaos kaki yang
kedua, karena ia mengenakannya dalam keadaan tidak suci.<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Cara mengusap <i>khuf</i></div>
Cara mengusap <i>khuf</i> adalah dengan mengusap bagian atas <i>khuf</i> sekali secara bersamaan dengan kedua tangan; tangan kanan untuk kaki kanan dan tangan kiri untuk kaki kiri.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Cara mengusap kaos kaki </span><br />
Mengusap kaos kaki adalah sama seperti mengusap <i>khuf</i>. Sebagaimana dalam hadits dari Mughirah <i>radhiallahu โanhu</i>, ia berkata, <i>โRasululllah shallallahu โalaihi wa sallam pernah berwudhu, beliau mengusap kaos kaki dan sandalnya.โ </i>(HR. Abu Dawud)<br />
Ibnu Qudamah menyebutkan bahwa apabila seseorang mengusap kaos kaki
dan sandalnya secara bersama-sama hendaknya setelah mengusap tidak
melepas sandalnya.(<i>al-Mughni</i> dalam <i>Thaharah Nabi</i>).
Namun, bila seseorang melepas sandalnya, maka menurut pendapat yang
rajih, ia boleh mengusap kaos kakinya ketika wudhu berikutnya. Hal ini
sebagaimana keadaan orang yang memakai dua kaos kaki. Dan batasan
waktunya terhitung dari usapan yang pertama.<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Muslimah boleh berwudhu dengan tetap memakai jilbabnya</div>
Sering kali, seorang muslimah berjilbab merasa kesulitan jika harus
berwudhu di tempat umum yang terbuka. InMaksud hati ingin berwudhu
secara sempurna dengan membasuh anggota wudhu secara langsung. Akan
tetapi jika hal itu dilakukan maka dikhawatirkan auratnya akan terlihat
oleh orang lain yang bukan mahram. Karena anggota wudhu seorang wanita
muslimah sebagian besarnya adalah aurat, kecuali wajah dan telapak
tangan menurut pendapat yang rojih (terkuat). Lalu, bagaimana cara
berwudhu jika kita berada pada kondisi yang demikian?<br />
Seorang muslimah diperbolehkan mengusap jilbabnya
sebagai ganti dari mengusap kepala. Lalu apa dalil yang membolehkan
hal tersebut?<br />
Dalilnya adalah bahwasanya Ummu Salamah <i>radhiyallahu โanha</i>
dulu pernah berwudhu dengan tetap memakai kerudungnya dan beliau
mengusap kerudungnya. Ummu Salamah adalah istri dari Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i>, maka apakah Ummu Salamah akan melakukannya (mengusap kerudung) tanpa izin dari Nabi<i> shallallahu โalaihi wasallam?</i> (<i>Majmuโ Fatawa Ibni Taimiyyah</i>, 21/186, Asy Syamilah). Apabila mengusap kerudung ketika berwudhu tidak diperbolehkan, tentunya Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> akan melarang Ummu Salamah melakukannya.<br />
Ibnu Mundzir rahimahullah dalam <i>Al-Mughni</i> (1/132)
mengatakan, โAdapun kain penutup kepala wanita (kerudung) maka boleh
mengusapnya karena Ummu Salamah sering mengusap kerudungnya.โ<br />
Rasululullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> sendiri pernah
berwudhu dengan mengusap surban penutup kepala yang beliau kenakan. Maka
hal ini dapat diqiyaskan dengan mengusap kerudung bagi wanita.<br />
Dari โAmru bin Umayyah <i>radhiyallahu โanhu</i>, dari bapaknya, beliau berkata,<br />
<div class="arab">
ุฑุฃูุช ุงููุจู ุตููู ุงููู ุนููู ูุณููู ุ ูู ุณุญ ุนูู ุนู ุงู ุชู ูุฎููููู</div>
โAku pernah melihat Nabi <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> mengusap bagian atas surbannya dan kedua khufnya.โ (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari (1/308 no. 205) dan lainnya)<br />
Juga dari Bilal <i>radhiyallahu โanhu</i>,<br />
<div class="arab">
ุฃู ุงููุจู ุตููู ุงููู ุนููู ูุณููู ุ ู ุณุญ ุนูู ุงูุฎููู ูุงูุฎู ุงุฑ</div>
โBahwasanya Nabi <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> mengusap kedua khuf dan khimarnya.โ (HR. Muslim (1/231) no. 275)<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Dalam kondisi apakah seorang wanita diperbolehkan untuk mengusap kerudungnya ketika berwudhu?</span><br />
Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah berkata, โ(Pendapat) yang masyhur
dari madzhab Imam Ahmad, bahwasanya seorang wanita mengusap kerudungnya
jika menutupi hingga di bawah lehernya, karena mengusap semacam ini
terdapat contoh dari sebagian istri-istri para sahabat <i>radhiyallahu โanhu</i>nna.
Bagaimanapun, jika hal tersebut (membuka kerudung) menyulitkan, baik
karena udara yang amat dingin atau sulit untuk melepas kerudung dan
memakainya lagi, maka bertoleransi dalam hal seperti ini tidaklah
mengapa. Jika tidak, maka yang lebih utama adalah mengusap kepala secara
langsung.โ (<i>Majmuโ Fatawawa Rasaail Ibni โUtsaimin </i>(11/120), Maktabah Syamilah)<br />
Syaikhul Islam IbnuTaimiyyah rahimahullah mengatakan, โAdapun jika
tidak ada kebutuhan akan hal tersebut (berwudhu dengan tetap memakai
kerudung -pen) maka terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama
(yaitu boleh berwudhu dengan tetap memakai kerudung ataukah harus
melepas kerudung -pen).โ(Majmuโ Fatawa Ibni Taimiyah (21/218))<br />
Dengan demikian, jika membuka kerudung itu menyulitkan misalnya
karena udara yang amat dingin, kerudung sulit untuk dilepas dan sulit
untuk dipakai kembali, dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk
membuka kerudung karena dikhawatirkan akan terlihat auratnya oleh orang
lain atau udzur yang lainnya maka tidaklah mengapa untuk tidak membuka
kerudung ketika berwudhu. Namun, jika memungkinkan untuk membuka
kerudung, maka yang lebih utama adalah membukanya sehingga dapat
mengusap kepalanya secara langsung.<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Tata Cara Mengusap Kerudung</div>
Adapun mengusap kerudung sebagai pengganti mengusap kepala pada saat
wudhu, menurut pendapat yang kuat ada dua cara, diqiyaskan dengan
tata cara mengusap surban, yaitu:<br />
<br />
<span style="color: lime;">1. Cukup mengusap kerudung yang sedang dipakai</span><b>.</b><br />
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh โAmr bin Umayyah <i>radhiyallahu โanhu</i> dari bapaknya,<br />
โAku pernah melihat Nabi<i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> mengusap bagian atas surbannya dan kedua khufnya.โ<br />
Surban boleh diusap seluruhnya atau sebagian besarnya [2]. Karena
kerudung bagi seorang wanita bias diqiyaskan dengan surban bagi pria,
maka cara mengusapnya pun sama, yaitu boleh mengusap seluruh bagian
kerudung yang menutupi kepala atau boleh sebagiannya saja. Akan tetapi,
jika dirasa sulit untuk mengusap seluruh kerudung, maka diperbolehkan
mengusap sebagian kerudung saja yaitu bagian atasnya, sebagaimana
disebutkan dalam hadits dari โAmr bin Umayyah <i>radhiyallahu โanhu</i> di atas.<br />
<br />
<div style="color: lime;">
2. Mengusap bagian depan kepala (ubun-ubun) kemudian mengusap kerudung.</div>
Dari Al-Mughirah bin Syuโbah <i>radhiyallahu โanhu</i>,<br />
<div class="arab">
ุฃู ุงููุจู ุตููู ุงููู ุนููู ูุณููู ุ ุชูุถุฃุ ูู ุณุญ ุจูุงุตูุชู ูุนูู ุงูุนู ุงู ุฉ ูุนูู ุฎููู</div>
โBahwa Nabi<i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> pernah berwudhu mengusap ubun-ubunnya, surbannya, dan juga khufnya.โ (HR. Muslim (1/230) no. 274)<br />
Dari Anas bin Malik <i>radhiyallahu โanhu</i> beliau berkata,<br />
<div class="arab">
ุฑุฃูุชู ุฑุณููู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุชูุถุฃ ูุนููู ุนู ูุงู ุฉ
ูุทูุฑููููุฉูุ ููุฃุฏูุฎููู ููุฏูู ู ููู ุชุญุช ุงูุนู ูุงู ูุฉุ ูู ุณุญ ู ููุฏููู ู ุฑุฃุณูุ ููู
ููููููุถู ุงูุนูู ูุงู ูุฉ</div>
โAku pernah melihat Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i>
berwudhu, sedang beliau memakai surban dari Qatar. Maka beliau
menyelipkan tangannya dari bawah surban untuk menyapu kepala bagian
depan, tanpa melepas surban itu.โ (HR. Abu Dawud)<br />
Syaikhul Islam IbnuTaimiyah rahimahullah berkata, โJika seorang
wanita takut akan dingin dan yang semisalnya maka dia boleh mengusap
kerudungnya. Karena sesungguhnya Ummu Salamah mengusap kerudungnya. Dan
hendaknya mengusap kerudung disertai dengan mengusap sebagian
rambutnya.โ (<i>Majmuโ Fatawa Ibni Taimiyah</i> (21/218), Maktabah Syamilah).<br />
<br />
<span style="color: lime;">Maka diperbolehkan bagi seorang muslimah untuk mengusap kerudungnya
saja atau mengusap kerudung beserta sebagian rambutnya. Namun, untuk
berhati-hati hendaknya mengusap sebagian kecil dari rambut bagian
depannya beserta kerudung, </span>karena jumhur ulama tidak membolehkan hanya
mengusap kerudung saja, sebagaimana diungkapkan oleh Al-Hafizh Ibnu
Hajar rahimahullah dalam <i>Fathul Bari</i>. (Lihat <i>Fiqhus Sunnah lin Nisaa</i>, Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim)<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
Mengusap perban (<i>jabiirah</i>).</div>
Pada asalnya yang disebut sebagai <i>jabiirah </i>adalah sesuaatu yang digunakan untuk membalut tulang yang patah. Adapun menurut <i>โurf </i>(umumnya anggapan)<i> </i>ulama
ahli fiqh adalah sesuatu yang diletakkan pada anggota ibadah bersuci
(seperti wudhu), karena adanya suatu kebutuhan tertentu. Misalnya gips
yang digunakan untuk menambal tulang yang patah atau dapat pula berupa
perban yang digunakan pada anggota badan yang terluka. Maka mengusap
yang semacam ini dapat menggantikan kewajiban membasuh.<br />
Sebagai contoh
seandainya ada seseorang yang akan berwudhu, sedang ditangannya ada
perban yang digunakan untuk menutupi luka di tangannya maka mengusap
perban dapat menggantikan membasuh tangan bagi orang tersebut.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Dalil dibolehkannya mengusap perban. </span><br />
Adapun dalil yang menyebutkan bolehnya mengusap <i>jabiirah </i>(perban) adalah hadits yang diriwayatkan dari shahabat Jabir <i>radhiyallahu โanhu</i>,<br />
ุฎุฑุฌูุง ูู ุณูููุฑู , ููุฃุตูุงุจู ุฑูุฌูููุง ู ููููุง ุญุฌุฑ , ูุดุฌู ูู ุฑุฃูุณูู , ุซู ูู
ุงุญุชูู , ูุณุฃู ุฃุตุญุงุจู : ูู ุชุฌุฏูู ูู ุฑุฎุตุฉู ูู ุงูุชูู ู ุ ูุงููุง : ู ุง ูุฌุฏ ูู
ุฑุฎุตุฉ ู ุฃูุช ุชูุฏุฑ ุนูู ุงูู ุงุก , ูุงุบุชุณู , ูู ุงุช , ููู ูุง ูุฏู ูุง ุนูู ุฑุณูู ุงููู
ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ุฃุฎุจุฑ ุจุฐูู , ููุงู : ูุชููู ูุชููู ุงููู , ุฃูุง ุณุฃููุง ุฅุฐุง
ูู ูุนูู ูุง , ูุฅููู ุง ุดูุงุก ุงูุนู ุงูุณุคุงู , ุฅูู ุง ูุงู ููููู ุฃู ูุชูู ู , ู ูุนุตุจ
ุนูู ุฌุฑุญู ุฎุฑูุฉ , ุซู ูู ุณุญ ุนูููุง<br />
<i>โ</i><i>Kami keluar untuk bersafar, kemudian salah seorang di
antara kami ada yang terkena batu maka terlukalah kepalanya. Kemudian
orang tersebut mimpi basah, lalu orang tersebut bertanya kepada
sahabat-sahabatnya : โApakah kalian mendapati untukku keringanan untuk
bertayamum?โ mereka menjawab: โKami tidak mendapatkan adanya keringanan
bagimu sedang kamu mampu untuk menggunakan air.โ Kemudian orang tersebut
mandi lalu meninggal. Kemudian setelah kami sampai kepada Rasulullah
shallallahu โalaihi wa sallam aku memberitahukan kepada beliau tentang
hal ini, kemudian beliau bersabda: โMereka telah membunuhnya semoga
Allah membunuh mereka, mengapa mereka tidak mau bertanya jika mereka
tidak tahu, sesungguhnya obat dari tidak tahu adalah bertanya.
Sesungguhnya cukup baginya untuk bertayamum dan menutup lukanya tersebut
dengan potongan kain, kemudian dia cukup untuk mengusapnya.โ</i> (HR. Abu Daud).<br />
<br />
Terdapatnya luka pada anggota wudhu terbagi menjadi beberapa tingkatan:<br />
<ol>
<li>Luka tersebut dalam keadaan terbuka dan tidak membahayakan baginya
jika terkena air. Dalam keadaan ini tetap wajib untuk membasuh anggota
badan yang luka tersebut.</li>
<li>Luka tersebut terbuka akan tetapi dapat membahayakan jika terkena
air. Dalam keadaan ini wajib untuk mengusap anggota badan tersebut tanpa
harus membasuhnya.</li>
<li>Luka tersebut terbuka dan dapat membahayakan jika dibasuh maupun diusap, dalam keadaan ini maka cukup dengan diberi tayamum.</li>
<li>Luka tersebut tertutup oleh perban atau yang semacamnya, dalam
keadaan ini maka yang diusap adalah penutup luka, sebagai ganti membasuh
anggota badan yang di bawahnya </li>
</ol>
<div style="color: cyan;">
Tata cara mengusap perban</div>
Tata cara mengusap perban atau semisalnya adalah dengan mengusap
seluruh bagian perban, karena pada asalnya mengusap perban adalah
sebagai pengganti dari anggota badan yang diperban. Sementara disebutkan
dalam sebuah kaidah: <i>โHukum pengganti adalah sama dengan yang digantikanโ</i>.
Mengusap perban adalah ganti dari membasuh. Sebagaimana ketika membasuh
kita wajib menyiramkan air ke seluruh bagian anggota wudhu, demikian
juga mengusap perban maka wajib untuk mengusap seluruh bagian perban.
Adapun mengusap <i>khuf </i>keadaannya berbeda, karena mengusap <i>khuf </i>merupakan
keringanan syariat, dan terdapat tata cara khusus yang dijelaskan dalam
sunnah tentang dibolehkannya mengusap sebagiannya saja.<br />
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-86597599620857423962012-09-07T04:35:00.001-07:002012-09-07T04:35:15.530-07:00Tata Cara Wudhu<br />
<b>Wudhu tanpa keran.</b><br />
<br />
Selama haji dikarenakan lokasi yang mungkin sedang tidak berdekatan dengan tempat wudhu, atau kondisi yang penuh, menjadikan kita terpaksa berwudhu di tempat air zamzam memakai botol plastik atau cup tempat zamzam tadi. Video ini memberikan sedikit gambaran bagaimana caranya mengambil air wudhu tanpa menggunakan keran. Hampir sama. Hanya jika memakai botol/cup, maka airnya dituangkan sedikit demi sedikit ke telapak tangan. Jika memakai botol spray, maka disemprotkan dulu airnya secara merata di anggota wudhu yang akan dibasuh. Sebenarnya saya pribadi, kurang sreg wudhu pakai spray karena kurang memadai jika dipakai berkumur & istinsyaq (menghirup air lewat hidung). Sementara ada pendapat yg kuat bahwa berkumur & istinsyaq ini termasuk fardhu/rukun wudhu, yaitu termasuk bab mengusap wajah. Jika terpaksa pakai spray, baiknya air tetap dituang ke telapak tangan ketika hendak berkumur & intinsyaq. Wallahu Alam. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<object class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="http://2.gvt0.com/vi/aO-fii_9DC4/0.jpg" height="266" width="320"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/aO-fii_9DC4&fs=1&source=uds" /><param name="bgcolor" value="#FFFFFF" /><param name="allowFullScreen" value="true" /><embed width="320" height="266" src="http://www.youtube.com/v/aO-fii_9DC4&fs=1&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></div>
<br />
<br />
<b>Video Wudhu dengan keran.</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/qaW9Zv-eecA?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
<br />
<b>Tata Cara Wudhu Muslimah disertai Gambar.</b><br />
<i>*Sumber dari <a href="http://muslimah.or.id/fikih/wudhu-muslimah.html" target="_blank">sini</a>. Disusun oleh: Ummu Ziyad, Murojaโah: Ust. Aris Munandar</i><br />
<br />
Percikan-percikan air itu membasahi poni-poni yang menyembul keluar
dari jilbab yang telah kulonggarkan sedikit karena berada di tempat
umum. Setelah mengambil sedikit air dari pancuran mushola di lantai
basement mall besar itu, aku mulai membasahi kedua telingaku. Baru
kemudian kubasahi kedua kakiku, kanan kiriโฆ kanan kiri sampai tiga kali.
Seperti itulah wudhu yang kukerjakan sampai sekitar empat tahun yang
lalu. Rasanya sedih menjadi orang yang menyedihkan. Hanya dari tiga
gerakan wudhu yang kusebutkan, tetapi aku telah pula melakukan lebih
dari tiga kesalahan.<span id="more-158"></span><br />
Pertama, ternyata tidak ada gerakan <a href="http://muslimah.or.id/fiqh-muslimah/pernak-pernik-seputar-wudhu.html" target="_self" title="Pernak-Pernik Seputar Wudhu">wudhu</a> hanya sekedar membasahi ujung rambut seperti yang kulakukan. Kedua, gerakan membasuh rambut dan telinga dicontohkan Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i>
dengan satu kali pengambilan air. Ketiga, gerakan pengulangan tiga kali
dilakukan per anggota tubuh, bukan bergantian kanan kiri seperti itu.
Keempat aku membiarkan anggota tubuhku (bagian kaki) terbuka di depan
umum begitu saja. Kelima, jikapun aku menginginkan jilbabku tetap
terpakai agar tidak terlihat aurat rambutku, maka ternyata Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> pun juga telah memberitahukan caranya.<br />
Begitulah kita jika melakukan sesuatu hanya berdasarkan ilmu yang
sedikit dan sekedarnya. Padahal tahu sendiri kalau wudhu itu adalah
salah satu syarat sahnya shalat. Mungkin bisa dibayangkan berapa banyak
kesalahan dalam shalat yang aku lakukan pada saat itu. Alhamdulillah,
Allah memberi hidayah kepadaku untuk menyadari kesalahan itu dan
memudahkan aku untuk mempelajari tata cara yang benar untuk wudhu dan
shalat. Mudah-mudahan Allah juga memudahkan engkau wahai ukhti muslimah,
jika kesalahan yang sama masih ada padamu. <i>Aamiin ya mujibas saailiin</i>.<br />
<br />
Secara sederhana, wudhu yang sesuai diajarkan Rasulullah <i>shallallahuโalaihi wa sallam</i> dapat kita lakukan seperti ini:<br />
<br />
<b>Pertama, hadirkan niat dalam hatimu untuk berwudhu</b>.
Apapun ibadah yang kita lakukan tentu saja hanya kita niatkan untuk
ibadah kepada Allah semata. Dan begitu banyak aktifitas harian kita yang
dapat kita niatkan untuk ibadah. Nahโฆ untuk semua niat ibadah itu, maka
kita tidak perlu melafalkannya (mengeluarkan dengan suara). Apalagi
mengkhususkan bacaan tertentu. Karena Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i> tidak pernah melakukannya.<br />
<b>Kedua, bacalah bismillah</b>.<br />
<b><br />
Ketiga, basuhlah kedua telapak tanganmu 3 kali</b>.<br />
<a href="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2008/12/basuhtgn.jpg"><img alt="basuh tangan 3kali" class="aligncenter size-medium wp-image-159" height="253" src="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2008/12/basuhtgn.jpg" title="basuhtgn" width="213" /></a><br />
<br />
<b>Keempat, berkumur-kumurlah dan masukkan air ke hidung</b> dengan
sungguh-sungguh dengan telapak tangan kanan. Kemudian keluarkan air
tersebut dengan tangan kiri.<br />
<a href="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2009/09/muluthidung.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-269" height="464" src="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2009/09/muluthidung.jpg" title="muluthidung" width="399" /></a><br />
<br />
<b>Kelima, basuhlah mukamu</b>. Muka di sini tentu saja bagian yang telah
kita kenal, yaitu bagian wajah dari batas telinga kanan ke telinga kiri,
dan dari tempat mulai tumbuhnya rambut sampai dagu. Untuk yang telah
memiliki suami atau saudara laki-laki, perlu juga diingatkan untuk
membasuh jenggot yang ada karena ia juga termasuk sebagai anggota wajah.<br />
<a href="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2008/12/muka.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-161" height="277" src="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2008/12/muka.jpg" title="muka" width="212" /></a><b></b><br />
<br />
<b>Keenam, membasuh tangan dimulai dengan tangan kanan. </b><br />
Basuhan yang sempurna adalah basuhan yang dimulai dari ujung-ujung
jari hingga siku, kemudian menggosok-gosok lengan, membasuh siku dan
membersihkan sela-sela jemari. Setelah tangan kanan selesai, baru
dilanjutkan membasuh dengan cara yang sama untuk tangan kiri.<br />
<a href="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2008/12/tangan.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-162" height="236" src="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2008/12/tangan.jpg" title="tangan" width="318" /></a><br />
<br />
<b>Ketujuh, mengusap kepala satu kali.<br />
</b>
Kalau anggota wudhu lainnya dianjurkan dibasuh sampai tiga kali, maka
bagian ini hanya satu kali usapan (walaupun terkadang kita disarankan
mengusapnya 3 kali). Bagian kepala yang dimaksud adalah seluruh rambut
kita dan telinga kita. Praktek yang dicontohkan Rasulullah <i>shallallahu โalaihi wa sallam</i>
adalah membasahi kedua telapak tangan dengan air, kemudian mengusap
mulai dari kepala bagian depan, diusap sampai ke belakang, kemudian
dibalikkan lagi usapan itu ke depan dan langsung dilanjutkan mengusap
telinga dengan cara memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga sedangkan
ibu jari mengusap daun telinga bagian luar. Bingung? Coba lihat gambar
di bawah. Insya Allah mudah.<br />
<a href="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2009/09/basuhkepala.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-270" height="815" src="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2009/09/basuhkepala.jpg" title="basuhkepala" width="407" /></a><br />
<br />
<b>Kedelapan, membasuh kaki dimulai dari kaki kanan.<br />
</b>
Membasuh kaki secara sempurna adalah dengan cara membasuh ujung-ujung
jari kaki sampai mata kaki, mencuci mata kaki dan membersihkan sela-sela
jari kaki. Setelah selesai membasuh kaki kanan, maka dilanjutkan dengan
kaki kiri dengan cara yang sama.<br />
<a href="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2008/12/kaki.jpg"><img alt="" class="alignright size-full wp-image-164" height="277" src="http://cdn.muslimah.or.id/wp-content/uploads/2008/12/kaki.jpg" title="kaki" width="212" /></a><br />
<br />
Kemudian kita disunnahkan membaca dzikir setelah wudhu. Ada berbagai macam dzikir setelah wudhu yang dicontohkan Rasulullah <i>shallallahuโalaihi wa sallam</i> yang dapat kita baca. Salah satunya adalah bacaan berikut<br />
ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุฅูููู ุฅููุงูู ุงููู ููุญูุฏููู ูุงู ุดูุฑููููู ูู ูู ุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏู ุนูุจูุฏููู ูู ุฑูุณููููููู<br />
Artinya, <i>โSaya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah
kecuali Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi pula
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.โ</i><br />
Selesai.<br />
Mudah bukan? Insya Allahโฆ Kesemua gerakan wudhu tersebut terangkum
dalam cara wudhu yang diperlihatkan oleh sahabat Utsman bin Affan<i> radhiallahu โanhu</i> sebagaimana diceritakan oleh Humran bekas budak beliau,<br />
<i>Utsman bin Affan </i><i>radhiallahu โanhu meminta air wudhu.
(Setelah dibawakan), ia berwudhu: Ia mencuci kedua telapak tangannya
tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam
hidungnya, kemudian mencuci wajahnya tiga kali, lalu membasuh tangan
kanannya sampai siku tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri
tiga kali seperti itu juga, kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh
kakinya yang kanan sampai kedua mata kakinya tiga kali kemudian membasuh
yang kiri seperti itu juga. Kemudian mengatakan,</i><br />
<i>โSaya melihat Rasulullah </i><i>shallallahu โalaihi wa sallam
biasa berwudhu seperti wudhuku ini lalu Rasulullah bersabda,
โBarangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri dan ruku dua
kali dengan sikap tulus ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu.โโ</i> (Muttafaq โalaihi)<br />
<br />
Jangan lupa ya saudariku, praktekkan ilmu yang singkat namun
sangat urgent ini!<br />
<br />
<b>Maraji:</b><i><br />
</i><br />
<ol>
<li><i> Al Wajiz</i>. Syaikh Abdul โAzhim bin Badawi. Pustaka As-Sunnah. Cet. 2</li>
<li><i> Thaharah Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam</i>. Saโid bin โAli bin Wahf. Media Hidayah. Cet 1 2004</li>
<li> Catatan Kajian Al Wajiz bersama Ustadz Muslam 15 Maret 2004</li>
</ol>
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-4389653962427498842012-09-06T22:58:00.003-07:002012-09-07T01:48:20.677-07:00Wudhu: Definisi, Keutamaan & Hal2 yang Disunnahkan<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
* Sumber <a href="http://fiqh-sunnah.blogspot.jp/2009/02/147-menghayati-sifat-wudhu-rasulullah.html" target="_blank">dari sini.</a> </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<br />
<b><u>Pengertian Wudhuโ</u></b><br />
<br />
Menurut bahasa, kalimah wudhuโ apabila dibaca dengan (<b>ุฃูููููุถูููุกู</b>) iaitu dengan didhammahkan huruf wawnya, ia bermaksud perbuatan berwudhuโ. Dan apabila difathahkan wawnya, maka (<b>ุฃูููููุถูููุกู</b>) ia bermaksud air wudhuโ.<br />
<br />
Wudhuโ
menurut syara ialah: Menggunakan air bersih (suci lagi mensucikan)
untuk membasuh anggota-anggota tertentu yang telah ditetapkan oleh
syara.<br />
<br />
Berwudhuโ untuk solat adalah merupakan perintah dari Allah Azza wa-Jalla sebagaimana firman-Nya:<br />
<br />
โWahai
orang-orang yang beriman, apabila kamu akan mendirikan solat maka
basuhlah muka kamu dan tangan-tangan kamu hingga siku-siku kamu dan
sapulah kepala kamu serta (basuhlah) kaki-kaki kamu sehingga ke kedua
mata kaki!โ. (Surah al-Maโidah, 5: 6)<br />
<br />
Tidak sah solat seseorang
tanpa bersuci atau berwudhuโ terlebih dahulu, sebagaimana perintah dan
penjelasan dari hadis-hadis yang sahih:<br />
<br />
โTidak ada solat bagi orang yang tidak berwudhuโ.โ (H/R Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)<br />
<br />
โAllah tidak menerima solat tanpa bersuci (berwudhuโ)โ. (H/R Muslim, 1/60)<br />
<br />
โTidak diterima solat seseorang antara kamu jika berhadas sehinggalah dia berwudhuโโ. (H/R Bukhari, 1/206. Muslim, No. 225)<br />
<br />
โSesungguhnya
aku diperintah agar berwudhuโ apabila aku ingin mendirikan solatโ. (H/R
Abu Daud, no. 3760. Disahihkan oleh al-Albani, Lihat: as-Sahihah)<br />
<br />
<b><u>Keutamaan Berwudhuโ</u></b><br />
<br />
1 โ <u>Sebahagian Dari Iman</u><br />
<br />
Diriwayatkan daripada Abu Malik al-Ashโari radhiyallahu โanhu, Nabi Shallallahu โalaihi wa Sallam bersabda:<br />
<br />
โBersuci itu adalah sebahagian daripada iman...โ (H/R. Muslim, no. 223)<br />
<br />
2 โ <u>Wudhuโ Yang Sempurna Menghapuskan Dosa</u><br />
<br />
Pengambilan
wudhuโ yang sempurna bukan sahaja menjamin diterimnya solat tetapi
ianya juga dapat menghapuskan dosa-dosa selagi tidak melakukan
kesyirikan. Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam bersabda:<br />
<br />
โDari
Abu Hurairah radhiyallahu โanhu berkata: Telah bersabda Rasulullah
Shallallahu โalaihi wa Sallam: Apabila seseorang hamba muslim atau
mukmin berwudhuโ maka setelah ia membasuh wajahnya, keluarlah dari
wajahnya segala dosa yang telah dilihat oleh kedua matanya melalui air
atau bersama titisan air yang terakhir. Ketika membasuh kedua tangannya
keluarlah dari kedua tangannya setiap dosa yang telah dilakukan oleh
kedua tangannya bersama air atau bersama titisan air yang terakhir.
Sewaktu ia membasuh kedua belah kakinya, keluarlah dari kedua kakinya
setiap dosa yang dilangkah oleh kedua kakinya bersama air atau bersama
air terakhir sehinggalah setelah ia selesai berwudhuโ ia bersih dari
dosa-dosanyaโ. (H/R. Muslim, 1/148)<br />
<br />
โBarangsiapa yang berwudhuโ
seperti ini (seperti wudhuโnya Rasulullah), diampunkan dosa-dosanya yang
telah berlalu dan solat serta perjalanannya ke masjid adalah dipenuhi
pahalaโ. (H/R. Muslim, 3/113)<br />
<br />
โDari Abi Umamah radiyallahu โanhu
berkata: Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam bersabda: Apabila
seseorang muslim berwudhuโ maka akan keluar dosa-dosanya dari
pendengarannya (telinganya), matanya, tangannya dan dari kedua kakinya.
Apabila ia duduk menanti solat, ia duduk dalam keampunan (diampunkan)
dosa-dosanyaโ. (H/R. Ahmad, 5/252. Hadis Hasan: Lihat Jamiโ as-Saghir,
No. 461)<br />
<br />
3 โ <u>Wudhuโ Mengangkat Darjat Manusia</u><br />
<br />
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah radhiyallahu โanhu:<br />
<br />
โSesungguhnya
Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam telah bersabda: Sukakah kamu
semua sekiranya aku tunjukkan kepada kalian akan amalan yang dapat
menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat beberapa darjat kalian?
Mereka menjawab: โYa, wahai Rasulullahโ. Maka Baginda Shallallahu
โalaihi wa Sallam pun bersabda: โIaitu (antaranya) menyempurnakan wudhuโ
walaupun dalam keadaan yang tidak disenangi (seperti kesejukan dan
sebagainya)โฆโ (H/R. Muslim, no: 253)<br />
<br />
4 โ <u>Wudhuโ Dapat Membuka Pintu Ke Syurga</u><br />
<br />
Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab radhiyallahu โanhu, Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam bersabda:<br />
<br />
โTiada
seorang pun dari kalian yang berwudhuโ, lalu ia menyampaikan atau
meratakan wudhuโnya, kemudian dia mengucapkan: โAsyhadu alla ilaha
illallah wa anna Muhammadan โAbduhu wa Rasuluhโ, melainkan dibukalah
untuknya pintu syurga yang lapan, dia boleh memasuki dari pintu mana pun
yang dia kehendaki.โ (H/R. Muslim, no: 234)<br />
<br />
5 โ <u>Wudhuโ Memberi Cahaya Di Akhirat</u><br />
<br />
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam telah bersabda:<br />
<br />
โPerhiasan-perhiasan
di syurga itu sampai di tubuh seorang mukmin, bersesuaian dengan
anggota yang dicapai oleh wudhuโ.โ (H/R. Muslim, no: 250)<br />
<br />
6 โ <u>Wudhuโ Dapat Membuka Ikatan Syaitan</u><br />
<br />
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, beliau meriwayatkan dari Rasulullah
Shallallahu โalaihi wa Sallam, bahawa syaitan mengikut manusia ketika
tidur di malam hari, dengan tiga ikatan. Kemudian Rasulullah Shallallahu
โalaihi wa Sallam memberitahu cara untuk merungkai ikatan tersebut,
dalam sabda Baginda Shallallahu โalaihi wa Sallam:<br />
<br />
โโฆsekiranya
dia (manusia) bangun (dari tidurnya), dan mengingati Allah, bebaslah
satu ikatan. Sekiranya dia berwudhuโ pula, bebaslah satu ikatan lagi,
dan sekiranya dia bersolat, bebaslah satu ikatan lagi. Maka dia akan
menjadi segar dan baik dirinya. Sekiranya dia tidak melakukannya
(berzikir, wudhuโ, dan bersolat), maka dia akan menjadi buruk dan
pemalasโ. (H/R. al-Bukhari, no: 1091)<br />
<br />
<b><u>Perkara-perkara Sunnah (Yang Dituntut) Dalam Berwudhu'</u></b><br />
1 - <u>Menggosok-gosok Anggota Badan</u><br />
<br />
Sebagaimana hadis Abdullah bin Zaid radhiyallahu โanhu:<br />
<br />
โSesungguhnya
telah dibawa kepada Nabi Nabi Shallallahu โalaihi tiga mud (cupak) air,
maka Nabi telah berwudhuโ dan menggosok-gosok kedua tangannya.โ (H/R.
Ibnu Hibban, no: 1083)<br />
<br />
2 โ <u>Meluaskan (Melebihkan) Kawasan Basuhan</u><br />
<br />
Sabda Nabi Shallallahu โalaihi wa Sallam bersabda:<br />
<br />
โSesungguhnya,
umatku akan dipanggil pada hari kiamat kelak dalam keadaan putih (pada
dahi) dan bercahaya (pada anggota) kerana kesan-kesan wudhuk. Maka
barangsiapa yang mampu melebarkan warna putihnya, maka lakukanlah.โ (HR.
Al-Bukhari, no: 136)<br />
<br />
3 โ <u>Tidak Membazir (Berlebih-lebihan) Dalam Berwudhuโ</u><br />
<br />
โSesungguhnya orang-orang yang membazir itu adalah saudara syaitan...โ (al-Israaโ 17: 27)<br />
<br />
โSesungguhnya
akan ada di kalangan umat ini, satu kaum yang berlebih-lebihan dalam
bersuci dan berdoa.โ (H/R. Abu Daud, no: 96, lihat: Sahih Sunan Abi
Daud, 1/21)<br />
<br />
Imam al-Bukhari (w. 256H) telah berkata: โNabi
Shallallahu โalaihi wa Sallam telah menerangkan bahawa wudhuโ
difardhukan (basuhannya) sekali, dua kali, dan tiga kali, dan tidak
lebih dari tiga kali, dan Ahli Ilmu membenci berlebih-lebihan dalam
berwudhuโ dan melebihi (bilangan) yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu
โalaihi wa Sallamโ. (Sahih al-Bukhari, 1/62)<br />
<br />
4 โ <u>Membasuh Dengan Sekali, Dua, dan Tiga Kali</u><br />
<br />
Dibolehkan
membasuh anggota wudhuโ dengan sekali basuhan, dua kali dua kali dan
tiga kali tiga kali, tetapi tidak dibolehkan membasuh sehingga empat
kali. Sepakat ulama bahawa membasuh sekali hukumnya wajib. Sementara
membasuh dua kali dan tiga kali adalah sunnah. (Lihat Majmuโ al-Fatawa,
1/229) Kecuali kepala dan telinga hanya diusap sekali (dan hukumnya
bidโah jika diusap melebihi sekali) usapan. (Lihat: Bidayatul Mujtahid,
1/13, Tarjih Ibnu Rusyd) Yang paling sempurna ialah mencontohi Nabi
Shallallahu โalaihi wa Sallam dengan melakukan tiga kali (selain kepala
dan telinga). Adapun hadis-hadis yang membolehkan satu kali, dua kali
dan tiga kali cucian ialah:<br />
<br />
โDari Ibnu Abbas radiyallahu โanhu berkata: Telah berwudhuโ Nabi sallallahu โalaihi wa-sallam (dengan membasuh) <u>satu kali</u>, <u>satu kali</u>โ. (H/R. al-Bukhari, 1/226)<br />
<br />
Ada kalanya Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam membasuh anggota wudhuโnya dua kali, dua kali.<br />
<br />
โDari
Abdullah bin Zaid radiyallahu โanhu berkata: Bahawa Nabi Shallallahu
โalaihi wa Sallam berwudhuโ (membasuh anggota wudhuโ) dengan <u>dua kali</u>, <u>dua kali</u>โ. (H/R. al-Bukhari, 1/226)<br />
<br />
Ada kalanya baginda membasuh anggota wudhuโ dengan tiga kali, tiga kali:<br />
<br />
โBaginda membasuh anggota-anggota wuduknya <u>tiga kali</u>โ. (H/R. al-Bukhari)<br />
<br />
โDari Uthman bahawa Nabi Shallallahu โalaihi wa Sallam berwudhuโ (membasuh anggota wudhuโ) <u>tiga kali</u>, <u>tiga kali</u>โ. (H/R. Muslim)<br />
<br />
โDari
Amr bin Syuโaib radiyallahu โanhu dari ayahnya dari datuknya, ia
berkata: Telah datang seorang Badwi kepada Rasulullah Shallallahu
โalaihi wa Sallam menanyakan permasalahan wudhuโ lalu Rasulullah
Shallallahu โalaihi wa Sallam memperlihatkannya tiga kali tiga kali dan
baginda bersabda: โItulah bilangan wudhuโ, maka barangsiapa menambah
dari itu maka ia telah melakukan keburukan, pelanggaran dan kezalimanโ.โ
(H/R. Ahmad)<br />
<br />
5 - <u>Berdoa Setelah Berwudhuโ</u><br />
<br />
Berdoa sejurus atau selepas berwudhuโ adalah sebagaimana yang diamalkan oleh Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam:<br />
<br />
โDari
Umar bin al-Khattab radiyallahu โanhu berkata: Telah bersabda
Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam: Tiada seorang pun di antara
kamu yang berwudhuโ dengan sempurna, kemudian ia mengucapkan:</div>
<div align="center">
<br />
<b><span style="font-size: 180%;">ุฃูุดูููุฏู ุงููู ูุงู ุงููููู ุงููุงูู ุงูููู ููุญูุฏููู ูุงูุดูุฑููููู ูููู ุ ููุงูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู</span></b></div>
<div align="justify">
<br />
pasti
(yang membaca doa di atas ini) akan dibukakan baginya kelapan-lapan
pintu syurga, dia boleh masuk dari mana yang dia kehendakiโ. (H/R.
Muslim No. 234)<br />
<br />
Pada hadis riwayat Imam at-Tirmizi terdapat penambahan di hujungnya, iaitu:</div>
<div align="center">
<br />
<b><span style="font-size: 180%;">ุงูููููููู ูู ุงุฌูุนููููููู ู ููู ุงูุชูููููุงุจููููู ููุงุฌูุนููููููู ู ููู ุงููู ูุชูุทููููุฑููููู</span></b></div>
<div align="justify">
<br />
โYa
Allah, jadikanlah aku golongan orang-orang yang bertaubat dan
jadikanlah aku golongan orang-orang yang membersihkan diri!โ (Sahih:
Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi)<br />
<br />
โDari Abi Saโied al-Khudri
radiyallahu โanhu berkata: Telah bersabda Nabi Shallallahu โalaihi wa
Sallam: Sesiapa yang berwudhuโ kemudian setelah selesai darinya dia
membaca:</div>
<div align="center">
<br />
<b><span style="font-size: 180%;">ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู ุ ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุงููููู ุงููุงูู ุฃูููุชู ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ุงูููููููู ูู ููุฃูุชูููุจู ุงููููููู</span></b></div>
<div align="justify">
<br />
Maka
(dengan membaca doa ini) dituliskan di tempat tulisan, kemudian
terpelihara dalam lambaran, maka tidak akan binasa sehingga ke hari
kiamatโ. (Sahih: Lihat: al-Jamiโ, no. 6046)</div>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-91550498293908343292012-09-06T05:17:00.004-07:002012-09-06T05:17:39.600-07:00Relaktasi Pasca Haji<br />
Setidaknya dari pengalaman saya :), saya bisa mengambil hikmah bahwa ujian bagi ibu menyusui yang berniat sambung ASI lagi pasca haji ada 2. Pertama ketika melepas, dan kedua ketika relaktasi.<br />
<br />
Ketika relaktasi sendiri pun pada kasus saya ada 2 kendala lagi. Yang pertama, Lulwa saat itu sudah tidak mau minum asi. Mungkin dari sini kita bisa juga memutuskan untuk sekalian disapih, atau tetap meneruskan relaktasi. <br />
<br />
Lulwa saat itu menolak nenen lagi, setiap kali ditawari tidak mau. Akhrinya saya coba relaktasi ketika dia sudah tidur. Sewaktu dia ngelilir dalam tidur saya coba tawari. Dan ternyata mau, mungkin karena setengah sadar setengah ngantuk ya. Setelah menyusu dan asi keluar dia pun jadi sadar & terbangun tapi tetap meneruskan nenennya.<br />
<br />
Kendala keduanya adalah produksi ASI yang mulai menipis, bisa jadi membuat nyeri yang amat sangat di payudara saat awal2 disusukan. Rasanya bahkan lebih nyeri dibanding awal2 menyusui pasca persalinan. Produksi asi yang masih sedikit, sementara anak terus menghisap, juga kondisi kulit tidak setebal seperti ketika masa2 menyusui bisa jadi membuat kita berpikir ulang. Saat itu saya butuh waktu seminggu lebih untuk mengembalikan kondisi payudara seperti semula, tanpa sakit lagi jika dihisap. <br />
<br />
Mungkin perlu dilihat juga kondisi anak, jika dia sudah lahap makannya, mungkin tidak mengapa sekalian disapih. Karena saat Lulwa dulu, ketika produksi asi sudah normal lagi, nafsu makan pun jadinya ga sebanyak seperti masa2 saat transisi produksi asi. :)<br />
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-72644665741877206102012-09-06T05:17:00.002-07:002012-09-06T05:17:19.723-07:00Melepas ASI selama Haji<br />
Saya membawa pompa asi manual & nursing cover karena berniat sambung asi lagi pasca haji. Dan rasanya tiap busui yang pergi haji (walopun ga berniat sambung ASI lagi) juga perlu bawa deh ^^. <br />
<br />
Saya saja yang sebelumnya mengira asi saya jumlahnya berkurang karena Lulwa sudah nggak banyak nenen, ternyata kecele. Selama seminggu pertama di perjalanan, baru deh kerasa kalo ternyata produksi ASI masih banyak. Beda ketika ada anak, ada yang minum setiap hari (walopun frekuensi nenennya nggak sering), sehingga kita nggak tahu seberapa banyak asi yang diminum si kecil. <br />
<br />
Hari pertama saya di pesawat dalam perjalan ke Abu Dhabi sudah berasa bengkak banget dan sakit. Musti mompa di pesawat. Dalam sekali pompa bisa dapat 200 ml lebih totalnya. Jadi sedih waktu ngebuangnya, karena tahu ternyata selama ini yg diminum Lulwa masih banyak. Saya hanya bisa banyak beristigfar pas ngebuangnya, sambil minta semoga Allah beri penjagaan yang lebih baik bagi Lulwa disana. Pasti penjagaan Allah lebih sempurna dari saya. Dan alhamdulillah, Lulwa selama ditinggal jadi lebih lahap makannya. <br />
<br />
Ohya kalo beli pompa asi yang merk bagusan sekalian. Maaf nyebut merk, dulu saya pakai Medella. Merk ini enak dipakenya, juga bahannya lebih kokoh, makanya harga pun selisih. Bukan apa2, ini karena tadinya dari Jepang saya bawa merk lain yang juga populer juga tapi harganya masuk range pertengahan :).<br />
<br />
Jadi ceritanya, saya sempat dapet musibah pas mompa di pesawat saat perjalanan dari Abu Dhabi ke Jeddah, mungkin medannya ngga semulus sebelumnya, atau karena tipe pesawatnya yang lebih kecil (karena jarak tempuh lebih dekat mungkin ya, cuma 2 jam), sehingga turbulensinya lebih kerasa. Pas kencang2nya turbulen di pesawat pas saya lagi mompa, akhirnya jatuhlah itu breastpump, dan pecah. Hikkks, ini ujian pertama saya, karena selama 2 hari disana saya belum tau dimana bisa beli breastpump. <br />
<br />
Sakit di dada bikin ibadah ngga nyaman. Saya terpaksa harus pompa tangan, otomatis jadinya ngga bisa mompa di masjid, harus ditahan sekalian sampe waktunya pulang ke penginapan, baru diperah pakai tangan. <br />
<br />
Saya juga minta tolong ke salah satu petugas dari travel untuk dicarikan toko yang ngejual breastpump, mereka yang tanya2, dan yang ada di drugstore2 terdekat saat itu cuma breast pump model sederhana (seperti terompet) yang muraaah banget, yang ketika sudah dibeli ternyata ga bisa kepake sama sekali, masih mendingan mompa sama tangan :). Sampai akhirnya mereka menawarkan apa mau diantar ke hospital saja, untuk konsul obat dengan dokter.<br />
<br />
Alhamdulillah akhirnya nemu sendiri drugstore yg gede & lumayan komplit produk2 importnya, ada di dalam mall di depan Masjidil Haram dari arah Pintu King Abdul Azis. Disana cuman ada merk medella itu aja, saya bayar 250 riyal untuk tipe yang manual (kurang lebih 5000 yen) sedikit lebih murah dari di jepang yang waktu itu saya lihat dijual seharga 6000 yen. <br />
<br />
Makin hari produksi ASI memang makin berkurang ya, sampai hari2 terakhir di Madinah, saya hanya perlu memerah tiap 2-3 hari aja.<br />
<br />
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-27181416630125668222012-09-06T05:16:00.003-07:002012-09-06T05:16:56.220-07:00Meninggalkan keluarga<br />
Dalam kasus kami, pada saat itu kami meninggalkan dua anak umur 17 bulan & 33 bulan. Alhamdulillah kedua orang tua suami bersedia diundang ke Jepang dan menjaga mereka. Tidak sepenuhnya sendiri memang, karena ada adik ipar yang tinggal di Kawasaki, dan seringnya menginap di rumah kami pada saat kami haji. Alhamdulilah Allah berikan banyak kemudahan dalam proses saat itu. <br />
<br />
Karena kedua anak kami belum sekolah, jadi persiapan kami juga tidak terlalu banyak. Kami menuliskan dokumen tersendiri dalam satu binder yang isinya kebiasaan anak2, kegiatan sehari2, tempat menyimpan P3K, daftar klinik langganan, panduan bila terjadi gempa, wasiat terakhir bila kami tidak bisa kembali pasca Haji). Untuk kebutuhan2 anak lainnya (snack, pampers, dsb) sudah kami stock sebelum berangkat sehingga nanti orangtua kami hanya perlu berbelanja kebutuhan sehari2 di supa terdekat. <br />
<br />
Anak kedua kami (Lulwa, 17 bulan saat itu) sebenarnya sering menjadi beban pikiran saya sebelum memutuskan berangkat. Disamping masih asi, dia juga tipe yang bakal nangis kalo ga keliatan ibunya. Wong dirumah saat ditinggal mamanya ke toilet aja udah nangis. <br />
<br />
Saya sering bertanya pada teman saya Pici (Ummu Afif) yang punya pengalaman serupa tahun lalu. Alhamdulillah suami, orang tua, dan teman2 semuanya memantapkan, maka saya pun memutuskan untuk berangkat saat itu. Pertimbangannya kami mungkin ga lama lagi di Jepang, di Indonesia belum tentu bisa haji semudah ini. Juga memandang bahwa pada dasarnya usia Lulwa saat itu sudah cukup jika ditinggal, minum asi di keseharian cuma pada saat bete atau mau bobo saja. Selama masih aktif, Lulwa sudah bisa minum apa saja baik susu segar, fomula, air, jus dsb. Kemudian setelah haji pun saya berniat akan memberikan asi lagi. <br />
<br />
Jadi persiapan 1 bulan sebelum berangkat adalah mulai sering2 ninggalin Lulwa sama papanya di rumah. Kemudian saya juga coba nitipin ke nursery per-jam punya kuyakusho (kelurahan), hampir 2 minggu saya nitipin mereka disana walopun ga setiap hari. Sambil terkadang dicoba juga dititip ke teman2 yang ada di masjid Otsuka. Semuanya reaksinya sama untuk Lulwa. Selalu nangis sampe capek kemudian tertidur sampai saya jemput :). <br />
<br />
Latihan masih berlanjut ketika ortu suami datang seminggu sebelum haji, saya pun sengaja sering ninggalin anak2 dengan datuk-dadongnya. Saya tinggal keluar rumah, langsung nangis dan baru berhenti kalo diselimurin keluar rumah, itupun kalo diajak balik ke rumah, akan nangis lagi karena teringat ditinggal tadi, ckckc.. Bener2 dilema sebenarnya ya, tapi alhamdulillah salah satu yang kembali menguatkan saya saat itu adalah pesan ibu mertua saya. Beliau menegaskan, bahwa saya jangan khawatir dengan Lulwa. Kalo sudah disana, fokus dengan ibadah, yang khusuk dan semaksimal mungkin. Ini mungkin akan jadi kesempatan sekali seumur hidup. InsyaAllah Lulwa akan baik2 saja, karena haji adalah memenuhi kewajiban kita kepada Allah, maka Allah pulalah yang akan menjaga keluarga kita. Akhirnya bismillah, saya pun lebih tenang sejak saat itu, nggak kepikiran lagi meski Lulwa masih nangis2 kalo ditinggal.<br />
<br />
Biidznillah, janji Allah dibuktikan pada hari H saat saya berangkat haji. Bada subuh, kami berunding agar nanti saat kami berangkat, anak2 diselimurkan saja dengan dibawa jalan2 keliling rumah dan main. Tapi menjelang keberangkatan, suami meminta supaya dibiarkan saja anak2 melihat kami pergi dan berpamitan, agar mereka ngga merasa dibohongi. Akhirnya dirumah kami berpamitan sambil menunjukkan gambar Kabah. Kami bilang pada mereka bahwa kami akan kesitu untuk haji, sholat dan labbaik (si sulung sudah familiar dengan doa talbiyah). Kami juga bilang bahwa mereka akan dijaga sama Allah dan datuk/dadongnya. Lalu mereka semua ikut mengantar keluar sampai tempat taksi. Sebelum masuk taksi, kami pamitan terakhir dengan lancar. Mereka berdua senyum2, dan ikut say bye2 sampai kami ga terlihat lagi. Hiks, jadi terharu sendiri. <br />
<br />
Cerita datuknya, mereka ceria saja selama ditinggal. Cuma Lulwa doang yang di hari pertama, pas malamnya nangis lumayan lama tanpa bilang apa2. Kemungkinan karena sudah ngantuk dan dia bingung karena ga biasa tidur tanpa nenen. Tapi hari kedua dst, sudah ngga nangis. Kalau kami telpon pun, mereka menyambut dengan ceria, bukannya nangis. Dan mashaAllah, si Lulwa makannya jadi lebih lahap selama kami tinggal. Alhamdulillah, Allah mendengar pinta saya supaya Lulwa mendapat ganti yang jauh lebih baik dari ASI yang saya buang selama di perjalanan. InshaAllah.<br />
<br />
Pengalaman teman kami yang lain (mbak Dewi Mardhana), beliau meninggalkan 2 anak yang sudah usia sekolah SD dititipkan di teman, pasangan Indonesia yang masih muda. Selama haji, temannya diminta tinggal di rumahnya. Segala kebutuhan anaknya selama 20 hari sudah disiapkan, mulai dari baju sekolah yang akan dipakai (sudah digantung urut berdasarkan hari penggunaan), lauk untuk bento selama 20 hari (masak jumlah besar lalu di taruh di freezer sehingga nanti tuan rumah pengganti ga perlu repot masak). Untuk tuan rumah juga dibuatin lauk sejenis rendang atau semacamnya. Kemudian juga menuliskan jadwal kegiatan anak full sehari2.<br />
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-19823160156024608282012-09-06T05:16:00.000-07:002012-09-08T23:40:57.929-07:00Kirim Oleh2 Pakai EMS<br />
<ul>
<li>Baik di Mekah/Madinah akan mudah kita jumpai cabang kantor pos disekitar masjid. Bahkan ada yang jemput bola dengan membuka mobil pos di sekitar masjid. Mereka memang membuka paket2 layanan spesial untuk jamaah haji. </li>
</ul>
<ul>
<li>Sejumlah rekan haji memilih EMS untuk mengirim paket bagi keluarganya di Indonesia. Kami saat itu juga memakai jasa EMS karena bagasi yang sudah berat, ngga kebayang gimana bawanya nanti di Jepang. Itu karena suami saya ngeborong 10 kg kurma ajwa, selain dibagi2in juga buat diet katanya :). Harganya tergolong murah lho dibanding standar EMS biasanya, mungkin termasuk pelayanan terhadap jamaah haji ya. Saat itu kami mengirim 15 kg ke Jepang 'cuma' kena sekitar 350 riyal (7000 yen). Berat segitu jika dibandingkan dengan harga standar EMS termasuk murah lho, biasanya bisa kena 2x lipat lebih. Kenapa saya tahu? Karena saya biasa kirim EMS dari Indonesia ke Jepang :). </li>
</ul>
<br />
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-9942281302195628482012-09-06T05:15:00.005-07:002012-09-06T05:15:48.601-07:00Seputar Oleh2 <ul>
<li>Kurma ajwa di Madinah lebih murah dibeli di Pasar Kurma, lokasi dekat dari masjid maupun tempat menginap kami, dalam artian bisa ditempuh dengan jalan kaki. Jika belum tahu, bisa bertanya dimana lokasinya pada ustad pembimbing atau pada petugas tour. </li>
</ul>
<ul>
<li>Untuk abaya maupun oleh2 lain mungkin lebih baik dibeli di Madinah, selain banyak yang lebih murah, banyak pilihan, juga dari segi waktu lebih longgar. Disana bisa ditawar, apalagi kalau belinya banyak. Tapi nawarnya juga jangan jatuh2 banget ya, yang ada malah bisa diusir nantinya :). </li>
</ul>
<ul>
<li>Pedagang disana juga sangat familiar dengan bilangan dalam bahasa indonesia. Jadi bisa nawar pake bahasa Indonesia. </li>
</ul>
<ul>
<li>Yang saya perhatikan pedagang di Madinah cenderung lebih genit daripada pedagang Mekah. Walopun banyak juga yang ramah dan baik ya. Suka ngasih bonus atau hadiah juga ada. Bukan menakut2i, ini hanya untuk menasehati supaya wanita disana lebih hati2 dan jaga sikap, kalo nawar jangan sambil senyum. Cerita teman2 yang belanjanya barengan saja digodain (baik sama suami maupun rame2 sama teman). Kalo belanjanya dengan suami, posisinya nempel terus aja sama suami. Pengalaman saya, dulu pernah misah kira-kira 2-3 m dari suami karena lagi liat2 barang lain (tapi masih di toko yang sama), itu saja langsung dirangkul dari belakang sama pedagangnya. Pas udah nempel ke suami juga ditanya, โitu adiknya ya?โ. Astaghfirullah, parah.. </li>
</ul>
<ul>
<li>Kalau suami tiba2 dirangkul, dipeluk atau dicium jangan kaget dan suuzhon dulu, memang budaya Arab dari sononya udah begitu ^^. Mungkin bagi kita yang nggak biasa jadi aneh ngeliatnya, karena sama2 lelaki, baru kenal pula. Mungkin itu cara mereka mengungkapkan expresi sayang pada saudara seiman. :) </li>
</ul>
<ul>
<li>Di Madinah kami juga suka lihat2 toko buku, karena suka nemu buku2 dalam berbagai bahasa, termasuk Indonesia, beberapa jika di kurskan rupiah ada yang lebih murah, ada yang sama. Banyak buku2 yang bagus yang sudah diterjemahkan, karena rata2 penulisnya ulama terkenal yang menjadi rujukan fatwa di Timur Tengah/Saud. InshaAllah manfaat & banyak memberi pencerahan. Juga bisa jadi teman kita dalam mengisi waktu luang selama di penginapan. Kemudian kami lihat juga sudah ada alquran dengan pena digital, yang sekarang di Indonesia mulai ngetrend. Waktu itu tahun 2011 di Madinah harganya kisaran 400 riyal. <br /> </li>
</ul>
<br />Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-10469292705345988852012-09-06T05:15:00.003-07:002012-10-11T14:04:09.082-07:00Raudhoh dan Masjid Nabawi<br />
Poin2 yang saya ingat seputar masjid Nabawi & Raudhah:<br />
<br />
<ul>
<li>Di masjid Nabawi, jamaah wanita dipisahkan pintu masuknya, yaitu di area belakang masjid. </li>
</ul>
<ul>
<li>Untuk toilet & tempat wudhu lebih bersih dan nyaman. </li>
</ul>
<ul>
<li>Penjagaan terhadap jamaah wanita lebih ketat. Disini akan dibuka dan diperiksa detil satu persatu tas bawaan kita. Pakaian juga diraba. Ini untuk mencegah masuknya kamera/ hp berkamera. Aturan ini sepertinya khusus jamaah perempuan, karena kata suami saya, jamaah laki2 bisa langsung masuk tanpa ada pemeriksaan sebelumnya, bahkan banyak yang ambil foto di dalam masjid. </li>
</ul>
<ul>
<li>Jadi jamaah wanita yang hp nya tanpa kamera boleh dibawa masuk. Tapi kalau berkamera, akan disuruh menitipkan di ruang penitipan (bukan disuruh keluar masjid lho). Hanya saja, kebanyakan jamaah yang enggan menitipkan, lebih memilih untuk keluar dan sholat di shaf halaman masjid. InshaAllah aman, karena saya juga selalu nitipin kalo lagi pingin sholat di dalam masjid. Soalnya petugasnya pada teliti lho, jarang kelewatan. Nanti kita akan ditunjukkan dimana ruang penitipannya, sebuah kantor kecil di dalam masjid, dibawah tangga. Saya lupa persisnya ada di dekat pintu apa. Disini nanti akan diberi kartu nomor penitipan untuk mengambil hp. Di kantor ini juga biasanya disediakan buklet2 saku tentang materi keislaman yang sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Silakan saja diambil gratis. Isinya bagus2 biasanya. </li>
</ul>
<ul>
<li>Bagi yang ber-hp kamera dan akan shalat di dalam masjid, bisa janjian dulu sama suami ketemuan di gate nomor berapa nantinya. </li>
</ul>
<ul>
<li>Pintu raudah untuk jamaah perempuan dibuka sehari 3x:</li>
</ul>
1. Bada sholat isyraq (shalat Dhuha yang dilakukan di awal waktu yaitu 15-20 menit setelah syuruq), sekitar pukul 7-9 pagi.<br />2. Bada dhuhur sampai jam 2 siang.<br />3. Bada isya.<ul>
</ul>
<ul>
<li>Batas raudah adalah karpet dan tiang2 yang berwarna hijau, usahakan ketika berada di dalamnya memperbanyak doa atau sholat. Oh ya menuju raudhah ini berdesakan sekali, hampir seperti mau cium hajar aswad. Walopun askar (petugas) sudah mengantisipasinya dengan cara mengelompokkan jamaah per suku bangsa, misalnya ras asia, afrika, amerika dsb. Setelah dikelompokkan, askar juga mengatur urutan masuknya rombongan2 tsb ke raudhah. Tapi yang saya lihat pada prakteknya, mereka yang ras nya berbadan besar seringkali tidak sabar dan menyerobot, inilah yang bikin saling dorong dan berdesakan. </li>
</ul>
<ul>
<li>Saran saya jangan terbawa arus berebutan, ketika memang giliran kita yang diserobot, ngalah saja. Pertama kali ke raudah, saya ngga sadar ikut arus berebut tsb sehingga akhirnya tercampur ga jelas saya masuk rombongan ras mana, yg kecil berebutan dengan mereka yang besar, gencet2an. Meski akhirnya bisa masuk juga tapi dengan kondisi penuh sesak, sampai saya tidak shalat di dalamnya krn kuatir terinjak2. Memang karena saking kuatnya dorongan orang2 di belakang kita, terkadang membuat sebagian orang ikut mendesak maju mencari tempat di depannya tanpa peduli kalo ada yang masih sujud, sholat, dsb. </li>
</ul>
<ul>
<li>Di kesempatan berikutnya, saya coba ngikut saja apa komando askar. Memang harus extra sabaaar, karena rombongan Melayu cenderung diserobot mlulu lho, mungkin karena fisik yang lebih kecil dan watak yang lebih suka ngalah :). Saking banyaknya arus yang nyerobot ini, askarnya pun ngga bisa banyak berbuat, mereka hanya bisa berteriak mencegah, atau menyuruh kami yang diserobot supaya tetap duduk & ngga ikutan nyerobot. Jadi saya pun mencoba untuk mendobel kesabaran yaitu bersabar untuk menunggu + bersabar menahan diri supaya ga ikut nyerobot. Sampai akhirnya saya lihat rombongan Melayu berada di urutan belakang. Alhamdulillah tapi nikmat sekali setelahnya, bisa berdoa & sholat lebih lama di dalam raudhah tanpa ada yang mendorong2 atau neriakin untuk gantian. Kanan kiri pun masih ada space alias ga berdesakan. Saya lebih nyaranin bagi wanita lanjut usia atau wanita hamil supaya mengambil cara kedua ini.</li>
</ul>
<br />
<ul></ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-36053109525959740692012-09-06T05:15:00.000-07:002012-09-06T05:15:01.926-07:00Rawatib atau Tidak?<br />
Menurut penjelasan salah satu pembimbing haji kami saat itu (ust. Jaelani), salah satu rukhsah (keringanan) musafir selain jamak & qasar adalah tidak perlu melakukan shalat sunnah rawatib kecuali shalat Witir dan qobliyah Subuh.<br />
<br />
Hal demikian berlaku jika safarnya kurang dari 4 hari, atau dia belum mengetahui dengan pasti akan berapa lama nantinya safarnya itu memakan waktu. <br />
Jika sejak awal keberangkatan kita sudah tahu pasti bahwa safar ini nantinya memakan waktu lebih dari 4 hari, maka status kita disana adalah sebagai mukim. Sehingga lebih utama bagi kita jika melakukan shalat rawatib ini. Itulah mengapa ketika kita di Mekah & Madinah kita tidak menjamak/qasar dan disunnahkan melakukan rawatib. Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-67154012636592083422012-09-06T05:14:00.002-07:002012-09-06T05:14:30.433-07:00Di Mina<ul>
</ul>
<br />
<ul>
<li>Hendaknya memperbanyak sabar dan syukur daripada mengeluh/ menggerutu. Jika bertemu hal2 yang tidak enak dirasa, perbanyak saja istighfar, semoga Allah menambahkan kemudahan, kekuatan & kesabaran. Kita maklumi saja segala kekurangan yang ada di Mina, ini sangat wajar, mengingat di Mina ini seluruh jamaah haji berkumpul untuk mabit. Banyak pula diantara mereka yang sudah sepuh yang pastinya lebih berat lagi bagi mereka menjalankannya. Jika ada yang kita keluhkan terkait tempat, makanan, ada baiknya kita melihat ke luar maktab, melihat bahwa ternyata kondisi kita masih lebih beruntung. Masih banyak jamaah haji mandiri yang mabit dengan tendanya sendiri yang lebih terbatas kondisinya, dengan makanan seadanya, bahkan mereka pun sangat bergembira saat diberi sebagian ekcil jatah daging korban. </li>
</ul>
<ul>
<li>Ketika berada di tenda, baiknya dimanfaatkan untuk beristirahat, membantu sesama jamaah yang sepuh/lemah atau memperbanyak zikir dan doa., mengingat di Mina ini masih merupakan tempat2 mustajab untuk berdoa. Biasanya banyak yang lalai akan hal ini. Hindari pembicaraan yang sia2 atau menggerutu. </li>
</ul>
<ul>
<li>Merenungi keajaiban Mina yang tiap tahun mampu menampung seluruh jamaah haji, meskipun kuotanya selalu bertambah jutaan orang. Kita tidak perlu hawatir kehabisan atau tidak mendapat tempat di Mina pada waktu haji. Benarlah sabda Rasullah SAW, "Sesungguhnya Mina itu seperti rahim, yang mana ketika terjadi kehamilan, diluaskan oleh Allah SWT". </li>
</ul>
<ul>
<li>Mempelajari tata cara wudhu, tata cara wudhu darurat. </li>
</ul>
<ul>
<li>Rutin menyetorkan air seni sebelum diujung tanduk (kebelet). Karena mengantri KM itu sudah pasti, dan antrian bisa jadi lebih mengular menjelang waktu shalat Dhuhur, Maghrib, & Subuh. </li>
</ul>
<ul>
<li>Membawa stok beberapa pcs baju, bila disana nanti tidak sempat mencuci. Karenanya usahakan sebelum ke Mina, sudah tidak meninggalkan baju kotor di Mekah. Bagi yang tidak sempat cuci baju, begitu sampai Mekah bisa langsung ganti baju bersih. Ada juga sih yang mencuci di KM, lalu dijemur di depan tenda, dengan gantungan berupa tali yang dibentangkan. Karena panas, inshaAllah menjemur disana setengah hari pun sudah kering.^^</li>
</ul>
<br />
<ul>
</ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-54523912338805228592012-09-06T05:14:00.000-07:002012-09-06T05:14:04.970-07:00Di Arafah<br />
Sebagaimana kita ketahui bahwa haji adalah wukuf di Arafah. Jadi inilah puncak dari ritual haji kita. Sudah selayaknya kita mempersiapkan dengan baik momen wukuf ini. <br />
<br />
<ul>
<li>Persiapan kesehatan, usahakan jangan berlebihan dalam memforsir ibadah2 sunnah sebelum haji. Misalnya thawaf sunnah. Pada musim haji, untuk bisa mengerjakan thawaf sunnah ini perlu energi yang besar. Mau thawaf agak cepat memang di lantai 1, tapi sangat penuh. Mau lebih santai thawafnya bisa di lantai 2&3, tapi waktu tempuhnya nya lebih lama. Kita sendiri yang bisa ukur kekuatan masing2, jaga stamina & kesehatan jangan sampai ambruk duluan sebelum puncak ibadah. Oh ya jika ingin thawaf yang agak longgar di lantai 1, bisa datang ke masjid sekitar waktu tahajud jam 1-2 dini hari. Itupun jika makin mendekati tanggal 8 Dhulhijjah, akan makin penuh juga setiap harinya. MashaAllah. Melihat kondisi demikian, cukuplah kita memperbanyak takbir dan tasbih daripada mengeluh. Membayangkan bahwa betapa jutaan orang datang hanya untuk mengharap wajah Allah, memperbanyak syukur bahwa atas kehendak Nya kita bisa menjadi salah seorang diantara tamu2 Allah tsb. </li>
</ul>
<ul>
<li>Sehari sebelum tgl 8 Dzulhijjah, persiapkan pulsa dalam jumlah secukupnya, untuk mengantisipasi jika selama hari2 di Mina susah menemukan kios isi ulang. </li>
</ul>
<ul>
<li>Tanggal 9 Dzulhijjah, jika kita sudah sampai di Arafah di pagi harinya, usahakan memanfaatkan waktu yg ada untuk berisitirahat dan tidur. Pengalaman saya dulu, rombongan jepang sampai di Arafah sekitar pukul 9 pagi. Bisa tidur dan istirahat 1-2 jam saja sudah sangat membantu. Ini dikarenakan ritual wukuf mulai start saat zawwal (setelah matahari condong ke barat) yaitu ketika masuk Dhuhur, sampai waktu maghrib. Waktu wukuf yang cuma sekitar 5 jam lebih ini sebisa mungkin dimanfaatkan sebaik-baiknya, dengan memperbanyak zikir & doa (baik doa pribadi, umum, titipan). Untuk mencegah kelelahan atau mengantuk selama wukuf, gunakan waktu yang ada sebelumnya untuk beristirahat. Menjelang Dhuhur kita bisa bangun, ambil air wudhu, dan minum kopi susu (disediakan di luar2 tenda). Saya yang ngga biasa minum kopi pun ikut2 minum :), sebagai ikhtiar menolak kantuk yang konon godaannya besar saat wukuf. </li>
</ul>
<ul>
<li>Oh ya bagi ibu2 jangan tergoda untuk ngobrol selama waktu wukuf ya, sayang :). </li>
</ul>
<ul>
<li>Pelajari adab2 berdoa. </li>
</ul>
<ul>
<li>Sebelum wukuf sempat mendapat penjelasan dari ustad pembimbing kami saat itu (Ust. Jaelani), dikarenakan sebelumnya sebagian jamaah wanita ada yang mengeluhkan, merasa 'nelongso' kok seakan2 jamaah Jepang ini dibiarkan begitu saja, nggak dikasih bimbingan doa bersama2 sebagaimana jamaah2 lain. Memang saat itu akan banyak kita dapati di tenda2 tetangga kita dimana mereka dipandu berdoa bersama2 secara berjamaah, bahkan pakai pengeras suara. Penjelasan ustad saat itu adalah, bahwa ketika wukuf adalah waktu dimana Allah turun ke langit dunia, membanggakan dan memuji ke atas malaikat2 Nya terhadap hamba2 Nya yang sedang berdoa dan berwukuf. Istimewanya Islam adalah kita bisa langsung memohon & meminta kepada Rabb kita tanpa perantara, bahkan doa berjamaah itu sebenarnya tidak ada tuntunannya pernah dilakukan oleh Nabi SAW & para sahabat. Apalagi jika memakai pengeras suara, yang ada malah mengganggu jamaah lainnya. Beliau juga menjelaskan amalan2 saat wukuf seperti menjamak Dhudhur & Asar, zikir yang paling utama, adab2 berdoa, juga dibolehkannya berdoa dengan bahasa masing2. Yang inshaAllah jika berdoa dengan bahasa sendiri yang kita pahami akan bisa lebih khusyuk, daripada mengamini doa bersama2 dalam bahasa Arab, tapi kita sendiri tidak tahu maknanya. </li>
</ul>
<br />
<ul>
</ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-76205780536027167022012-09-06T05:13:00.003-07:002012-09-06T05:13:37.538-07:00Panduan Manasik<ul>
<li>Berhaji dari Jepang menuntut kita untuk benar2 mandiri dalam mempersiapkan wawasan keilmuan seputar Haji. Karenanya hendaknya berikhtiar mencari sumber yang sesuai berdasarkan Alquran dan sunnah Nabi SAW. Karena syarat kedua diterimanya amalan setelah ikhlas adalah ittiba' (mengikuti petunjuk) kepada Rasulullah SAW. </li>
</ul>
<ul>
<li>Untuk buku manasik berbahasa Indonesia, salah satu yang bagus & sangat bermanfaat menurut kami adalah buku yang berjudul: Panduan Manasik Haji dan Umrah berdasarkan Alquran dan Assunnah, yang ditulis oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas & Mubarak bin Mahfudh Bamuallim, Lc. Saya memblinya di Jepang melalui saudariku Fitri Winny Ch. Beliau biasa berjualan buku islam2 jika ada dauroh di Jepang. Yang ingin tahu kontaknya bisa mennghubungi saya japri. Apa kelebihannya? Dalam buku ini dipaparkan penjelasan cara2 ibadah Haji berdasarkan Alquran & Sunnah dan pemahaman Shalafus Shalih, dilengkapi ilustrasi yang memperjelas, dijelaskan kesalahan2 umum yang sering dilakukan jamaah, praktis seukuran buku saku namun isinya cukup padat dengan poin2 pentingnya, lengkap dengan panduan doa2 berdasar Alquran dan hadis yang bisa dibaca di Arafah dan tempat2 lain, ada zikir pagi dan petang, serta penjelasan2 tentang amalan2 utama yang bisa dilakukan di luar ibadah Haji. </li>
</ul>
<ul>
<li>Satu lagi, ketika baru sampai di Jeddah nanti biasanya akan ada yang bagi2 sesuatu gratis, entah payung/ air mineral/ tas serut punggung/ buku panduan. Beruntunglah yang bisa dapat buku panduan, karena buku ini dibuat oleh komisi dakwah Pemerintah Saudi yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Kelebihannya seperti buku diatas: ukurannya kecil, praktis, berisi poin2 penting tapi ringkas, dengan ilustrasi sehingga lebih jelas, juga disertai kesalahan2 yang umum terjadi. Saya sendiri termasuk yang tidak mendapat buku panduan itu, akhirnya baca2 punya teman sekamar saat di penginapan. </li>
</ul>
<ul>
<li>Untuk sumber bacaan online panduan manasik haji sesuai sunnah salah satunya bisa <a href="http://assunnah-qatar.com/phocadownload/PDF/PanduanHajiUmrahMenurutAlQuranAssunnah-Zaki-Rakhmawan.pdf" target="_blank">didownload disini.</a> </li>
</ul>
<ul>
<li>Dan untuk materi berupa video bisa <a href="http://moslemsunnah.wordpress.com/2009/03/09/download-video-bimbingan-manasik-haji-umroh-syaikh-shalih-al-utsaimin/" target="_blank">dilihat disini</a>.</li>
</ul>
<br />
<ul>
</ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-29197247193272988432012-09-06T05:13:00.001-07:002012-09-11T15:20:17.168-07:00Tips Selama di Tanah Suci<br />
<ul>
<li>Ada baiknya mempelajari cara shalat jenazah, karena di Haramain
(masjidil Haram & Masjid Nabawi) hampir tiap kali seusai shalat fardhu
dilaksanakan shalat ini. </li>
</ul>
<ul>
<li>Biasanya disana banyak yang membagikan botol air gratis, kalo sudah habis jangan dibuang, bisa kita bawa lagi dan dimanfaatkan untuk menyimpan air zamzam dari masjid. Di masjid ada 2 jenis dispenser zamzam, ada yang dingin & ada yang biasa. Baiknya sih minum yang tidak dingin, apalagi kalau tenggorokan sudah terasa nggak enak. Tapi kalau kebetulan nggak ada yang tidak dingin, bisa dengan cara memasukkan air zamzam dingin tadi ke botol, tunggu sampai hilang dinginnya. </li>
</ul>
<ul>
<li>Jika beli gorengan suka dapet roti atau nan yang agak keras, atau dari kotakan sedekah suka diisi aneka roti. Karena keras tadi, atau karena jumlahnya yang banyak, seringkali kita ngga bisa langung habis memakannya. Supaya tidak mubazir, lebih enak dimakan sambil dicelupin ke kopi susu atau teh susu. </li>
</ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-7693221276902564862012-09-06T05:12:00.005-07:002012-09-06T05:12:52.277-07:00Laundry & Cuci Baju <ul>
<li>Penginapan kami di Mekah saat itu tidak menyediakan mesin cuci. Kalau cari laundry, bisa menanyakan lokasi jasa laundry terdekat di resepsionis. </li>
</ul>
<ul>
<li>Kami sendiri memilih mencuci pakaian sendiri, karena lumayan juga ngelihat harga laundry-nya. Jika sekali makan bisa habis 10-12 riyal. Maka harga laundry pun berkisar 10-16 riyal. Seperti halnya air zamzam, harga laundry bisa naik turun sesuai keinginan pemilik jasa. Beberapa teman bercerita bahwa mereka mendapatkan harga yang berbeda
satu sama lain. Konon karena ownernya orang Pakistan, maka jamaah yang
berasal dari Pakistan biasanya mendapat harga lebih miring. </li>
</ul>
<ul>
<li>Dengan banyaknya orang yang menggunakan jasa laundry disana, jangan mengharapkan service laundry seperti di Jepang lho ya :). Kalau bajunya bermanik-manik lebih baik dicuci sendiri, ini pengalaman lain dari sahabat saya, yang setrikaannya sedikit merusak baju nya yang bermanik2. Pernah sekali suami mencucikan ihram. Tapi karena kurang memuaskan
(tidak kering betul alias sedikit 'mamel') akhirnya nggak nge-laundry
lagi. </li>
</ul>
<ul>
<li>Jika mencucikan ihram, jangan lupa berpesan bahwa ini untuk ihram, tidak perlu pewangi. Walopun begitu, terkadang pemilik laundry bisa khilaf juga, mungkin karena saking banyaknya orderan sampai kelupaan dikasih pewangi. Ini kejadian pada teman saya, akibatnya harus mencuci ulang sendiri. Disinilah gunanya bawa sabun batangan non-parfum. </li>
</ul>
<ul>
<li>Jika pilih cuci sendiri, bisa menanyakan lokasi menjemurnya pada petugas. Biasanya sih disediakan ruangan khusus tapi bukan di tiap lantai, melainkan di lantai2 atas. InshaAllah menjemur disana cepat kering, karena panasnya :).</li>
</ul>
<br />
<ul>
</ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-33056734982188472342012-09-06T05:12:00.002-07:002012-09-06T05:12:23.785-07:00Pembelian Air Zamzam <ul>
<li>Sebelum meninggalkan Mekah, resepsionis penginapan juga melayani pembelian air zamzam yang dikemas dalam jirigen 10 L. </li>
</ul>
<ul>
<li>Menurut salah satu pembimbing haji kami, Dr. Salim Urrahman, sebenarnya jamaah bisa membeli sendiri air zamzam ini, lokasinya di sekitar Masjidil Haram, dekat dengan gedung perpustakaan tua yang dahulunya merupakan rumah kelahiran Rasulullah SAW. Harganya saya tidak tahu, mungkin lebih murah daripada beli di resepsionis. </li>
</ul>
<ul>
<li>Membahas tentang harga selama di Mekah jangan kaget ya, perbanyaklah stok sabar karena penjual disana bebas masang harga semaunya :), jadi bisa naik kapan saja. Air zamzam itu misalnya. Saya dan suami membeli di siang hari dengan harga 25 riyal per jirigen. Seingat saya, teman yang beli lebih pagi bercerita kalo dia mendapatkan harga 20 riyal, dan teman lain yang beli menjelang sore bercerita bahwa dia mendapatkan harga 30 riyal. </li>
</ul>
<ul>
<li>Seusai proses haji dimana banyak jamaah mulai meninggalkan Mekah, akan banyak kita jumpai orang yang mengambil air zamzam dari drinking tap yang ada di dalam masjidil Haram sehingga tidak perlu membeli. Supaya tidak berat mengangkutnya, pengambilannya ditampung dalam beberapa jirigen yang lebih kecil (5 L atau kurang) dan bertahap mengambilnya. Akibatnya bisa ditebak, terjadi antrian cukup panjang di lokasi-lokasi water tap di dalam masjid. Bayangkan saja, aliran tap water yang kecil itu dipakai untuk mengisi botol-botol besar dari sekian banyak jamaah, belum lagi satu orang ada juga yang mengisi lebih dari satu botol. </li>
</ul>
<ul>
<li>Sebaiknya jangan membawa lebih dari 10 L zamzam per orang, karena ini adalah volume maximum yang disepakati sebagian besar maskapai penerbangan, termasuk Etihad Airways yang menerbangkan kami saat itu. Kami sempat menjumpai saat cek in di Jeddah, ada jamaah yang tidak diperbolehkan membawa kelebihan zamzamnya, sehingga akhirnya dibagi-bagikan untuk diminum di airport :).</li>
</ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-54227628174367258862012-09-06T05:12:00.000-07:002012-09-06T05:12:00.620-07:00Hadhyu (Qurban untuk Haji) <ul>
<li>Saat itu jamaah haji punya pilihan, apakah mau bayar melalui resepsionis penginapan di Mekah, atau membayar langsung di House of Slaughter, Mina. Jika melalui resepsionis penginapan di Mekah, saat itu sebesar 430 riyal untuk seekor kambing. </li>
</ul>
<ul>
<li>Seorang rekan jamaah yang membayar hadhyu di Mina mengisahkan serunya pengalamannya. Mulai mencari lokasi House of Slaughter (lumayan jauh dari maktab kami saat itu, maktab no 75), menawar harga dengan bahasa isyarat dan kalkulator (karena penjualnya hanya bisa berbahasa Arab), dan bisa melihat langsung proses penyembelihan (disembelih dengan cepat, pake pisau kecil, dalam posisi hewan qurban berdiri). Mereka juga mendapat sekantong daging sembelihan untuk dibawa pulang sebagaimana disunnahkan agar yang berqurban memakan sebagian dari daging yang disembelihnya. Hanya saja karena bingung bagaimana nanti memasaknya di maktab, akhirnya mereka sedekahkan daging tersebut kepada jamaah haji musafir yang banyak mendirikan tenda kecil di luar maktab. Subhanallah ternyata mereka senang sekali menerimanya. Sungguh cerita rekan saya tersebut seolah menjadi pengingat bagi kami untuk senantiasa bersyukur dan bersabar dalam setiap saat. Bahwa memang kondisi dan keadaan saat berada di maktab-maktab di Mina bisa dibilang 'prihatin' karena banyaknya kekurangan dari segi fasilitas. Tapi ternyata masih ada jamaah lain yang rela menjalani kondisi yang lebih prihatin daripada kami yang di maktab, seolah-olah disana itu berlomba-lomba dalam kesabaran, berlomba-lomba untuk tidak mengeluh, karena keberadaan kami disana sejatinya adalah nikmat terbesar yang patut disyukuri, yaitu kesempatan untuk berada di tanah suci dan melakukan ibadah suci sebaik-baiknya yang kami persembahkan untuk Rabb kami. Alhamdulillah. Subhanallah. Allahu Akbar. </li>
</ul>
<ul>
<li>Bagi jamaah yang membayar hadhyu di resepsionis juga mendapat jatah daging yang sama, yang nanti akan diolah menjadi gule kambing oleh pihak Al Matrouk dan disajikan sekembalinya jamaah dari Mina. Saat itu mereka memasak di dapur gedung non-student, dan modelnya prasmanan jadi masing-masing jamaah harus datang ke dapur tersebut untuk memanaskan masakan dan mengambil sendiri. Pada awalnya sempat ragu juga untuk makan, karena penampakan yang tidak meyakinkan, hehe. Tapi jangan salah, setelah dicoba rasanya enaaakk banget lho. Bikin pengen nambah dan nambah. </li>
</ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6812283308451766479.post-71408993306237895912012-09-06T05:11:00.003-07:002012-09-06T05:11:36.749-07:00Fasilitas di Madinah<br />
<ul>
<li>Saat itu secara umum gedungnya (maaf lupa namanya) lebih besar daripada penginapan di Mekah, kamarnya juga lebih besar sehingga sekamar bisa berisi 4-5 bed. </li>
</ul>
<ul>
<li>Ada KM terpisah (2 KM untuk 3 kamar). Satu WC jongkok dan 1 WC duduk. </li>
</ul>
<ul>
<li>Ada ruangan semacam dapur dan ruang terima tamu (bisa dipakai untuk makan bersama dengan suami/teman). </li>
</ul>
<ul>
<li>Dispenser panas dingin disediakan di lantai lobby. </li>
</ul>
<ul>
<li>Ada mesin cuci (1 mesin cuci untuk 3-4 kamar). Biasanya menjemurnya di lantai atas, bisa tanya ke petugasnya. </li>
</ul>
<ul>
<li>Saat itu jarak penginapan ke masjid 10-15 menit jalan kaki, hanya saja lokasi penginapan Madinah ini lebih sepi daripada di Mekah. Terutama kalau malam. Bagi wanita lebih baik jangan pergi sendirian kemana2. </li>
</ul>
<ul>
<li>Dekat dengan laundry juga, kalau mau ke pusat pertokoan /pasar (kalau tidak salah namanya pasar Bilal) bisa jalan kaki 5 menit. </li>
</ul>
<ul>
<li>Dengan pasar kurma juga dekat, bisa ditempuh dengan jalan kaki 10 menit. </li>
</ul>
<ul>
<li>Keamanan tidak sebagus penginapan sebelumnya di Mekah. Jangan tinggalkan barang berharga di kamar. Disini orang asing masih bisa seliweran di kamar. Pernah kejadian di lantai kami (khusus akhwat) tiba2 masuk 2 pria berlagak seperti sedang melakukan sidak. Seorang berjubah putih seperti orang Arab kebanyakan, & seorang lagi berpakaian polisi. Entah apa yang mereka omongkan karena mereka menggunakan bahasa arab & tidak ada seorang pun dari kami yang mengerti. Sambil bersuara keras mereka membuka2 pintu dengan enaknya, tanpa ketok2 dahulu (padahal ada yang tidak berjilbab di dalamnya). Layaknya sidak, setiap kamar dibuka. Ketika kami tanyakan ke pihak penginapan & Air1Travel pun, tidak ada yang tahu siapa mereka.</li>
</ul>
Eka Purnama Sarihttp://www.blogger.com/profile/07876444045256305580noreply@blogger.com0